pexels.com/RDNE Stock project
Berikutnya, keutamaan puasa Asyura dan Tasua ternyata bisa dijadikan pembeda antara kaum muslim dengan kaum Yahudi. Puasa Tasua biasanya dilakukan pada tanggal 9 Muharam. Sementara itu, kaum Yahudi hanya berpuasa pada hari Asyura (10 Muharam) sebagai ungkapan syukur atas kemenangan Nabi Musa AS atas Firaun.
Oleh karena itu, menambahkan puasa Tasua, maka secara tidak langsung umat Islam telah menunjukkan identitas dan perbedaannya dengan kaum mereka. Hal ini sesuai dengan hadis berikut:
عن عَبْد اللهِ بْن عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، يَقُولُ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ» قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ، حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Dari Abdullah Ibnu Abbas RA berkata: "Ketika Rasulullah saw berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para sahabat juga berpuasa, mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, hari Asyura itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani." Kemudian Rasulullah saw bersabda: "Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa juga pada hari yang kesembilan. Abdullah Ibnu Abbas melanjutkan ceritanya: "Tetapi sebelum datang tahun depan yang dimaksud, Rasulullah saw telah wafat." (HR Muslim, Nomor Hadits 1134).