The Scully Effect mengacu pada peningkatan jumlah perempuan yang mengejar karier di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) di akhir tahun 90-an, terutama setelah serial "The X-Files" populer.
Efek ini dikaitkan dengan karakter Dana Scully. Diperankan oleh Gillian Anderson, Dana adalah sosok yang unik dan inovatif di era 1990-an. Ia adalah seorang dokter medis dan ilmuwan, yang bekerja bersama rekannya, Fox Mulder, dalam menyelidiki fenomena paranormal. Tentu di era tersebut, tidak banyak perempuan yang familiar dengan profesi ilmuwan merangkap dokter medis dan agen FBI.
Sebuah studi yang dilakukan oleh 21st Century Fox, Geena Davis Institute, dan J. Walter Thompson Intelligence, menemukan bahwa 63% perempuan di bidang STEM menyebut karakter Dana Scully sebagai inspirasi untuk pilihan karier mereka.
Jika film maupun serial di era 90-an karakter orang yang berprofesi di bidang STEM diidentifikasi dengan stereotip "kutu buku" yang kesepian dengan jas lab putih, atau pria kulit putih yang canggung secara sosial, maka Dana Scully menunjukkan karakter yang berbeda dan STEM bukan lagi lahan yang dikuasai laki-laki.
Melawan stereotip gender tersebut, para perempuan dalam sampel ditanyai tentang berbagai atribut Scully. Kata-kata yang paling sering digunakan untuk menggambarkan sosoknya adalah "pintar", "cerdas", dan "kuat".
Dalam sebuah wawancara online dengan Krista Smith, Gillian Anderson mengatakan sangat bangga dan mendukung "The Scully Effect". Ia sering bercerita tentang betapa senangnya mendengar penggemar mengatakan Scully memengaruhi keputusan mereka untuk memasuki bidang sains. Aktris Amerika tersebut mengakui bahwa Scully adalah panutan yang sangat dibutuhkan perempuan, dan ia mengapresiasi dampak karakter tersebut terhadap penonton.
Jika kamu punya kakak, tante atau sepupu yang sudah menggeluti dunia STEM selama lebih dari satu dekade, coba tanya siapa yang menginspirasinya?