Pertanyaan terakhir, mengapa Sinterklas selama ini diidentikkan dengan salju? Hal ini tentu sering kita lihat di film-film Hollywood maupun unggahan para selebriti ketika merayakan Natal.
Laman sains Smithsonian Magazine mencatat bahwa pada 1940 hingga 1950-an, di Alaska (Kutub Utara) terdapat toko mobil bekas yang sekaligus menjual barang-barang kebutuhan harian. Beberapa pengusaha dan pengembang juga membangun peradaban industri di sana.
Nah, awalnya pengusaha dan pengembang yang ada di sana memang salah perhitungan. Jarak yang jauh dan medan yang sulit dijangkau mengharuskan mereka membuka banyak pos yang tersebar di pelosok-pelosok wilayah Alaska. Maka, dibutuhkan kereta salju yang sanggup mengantarkan barang-barang dagangan dan surat di wilayah tersebut.
Mereka yang bekerja di perusahaan Alaska itu pun, sering mengantarkan barang-barang sembari memopulerkan Sinterklas. Kepopuleran mereka akhirnya sampai ke kota dan diadaptasi sebagai Sinterklas modern di Amerika Serikat sejak 1950-an. Sedangkan di Eropa, Sinterklas yang indetik dengan salju sudah ada sejak zaman dulu, jauh sebelum munculnya tradisi Sinterklas di Amerika Serikat.
Itulah 7 fakta sejarah mengapa Natal identik dengan pohon cemara dan sinterklas, sebagai simbol atau ornamen dalam perayaan Natal. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kamu, ya!
Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "Fakta Sejarah tentang Pohon Cemara dan Sinterklas di Perayaan Natal"