Sementara itu, Nadine Alexandra mengapresiasi Perfect Strangers menggali lebih dalam karakter para perempuan hingga aspek lain di kehidupannya. Ia mampu merasakan kompleksitas dari karakter Eva yang ia mainkan.
"Salah satu permasalahannya adalah bahwa kita seringkali melihat perempuan dari one side of me. Lo jadi ibu. That's it. Tapi nggak, di sini kita melihat bahwa perempuan hidupnya sangat-sangat kompleks, emosinya sangat-sangat kompleks, dan even tho they're married, jangan lupa hubungan antara suami dan istrinya. Bukan kayak, 'lo ibu dari anak-anak kita,' udah. And we stop being anything else. Jadi pentingnya untuk perempuan untuk nggak terus-menerus self-sacrifice, tapi juga pentingnya memprioritaskan diri sendiri, dan also stand for a needs, gitu," terangnya.
Dari sisi dunia akting, Nadine juga memandang bahwa industri ini masih belum mengeksplorasi karakter perempuan sejauh Perfect Strangers. Ia merasa antusias saat ditawari berperan di luar yang selama ini dilakukannya: menjadi pelengkap.
"Buat aku secara personal, kayaknya masih jarang sekali kita sebagai aktor perempuan di Indonesia atau di manapun, ditawarin peran perempuan yang sekompleks ini. Masih sering banget ditawarin 'oh sebagai siapa? Sebagai pacarnya karakter ini.' Tapi kan kayak sesungguhnya kita sebagai perempuan, we have complex life. Kita sebagai individu bisa berdiri sendiri, bukan hanya pelengkap atau pemanis suatu film atau karakter lain," tambahnya.
Dari obrolan para pemerannya saja, Perfect Strangers sudah terdengar menarik, bukan? Daripada penasaran, saksikan filmnya yang tayang secara eksklusif di Prime Video mulai 20 Oktober, ya, Bela!