Popbela.com/Photographer: Michael Cools
Ketika mendengar cerita Dea kalau dirinya lebih senang menciptakan lagu sendiri, tentu membuat kita penasaran bagaimana kreatif prosesnya hingga lagu yang dirilis bisa kita nikmati. Ternyata lirik yang dibuat tak muncul begitu saja. “Aku selalu bikin cerita dulu, baru lirik, karena ketika udah ada ceritanya, lirik akan mengalir,” tutur lulusan Lasalle College ini.
Sama seperti ketika Dea merilis lagu terbarunya berjudul “Kau pun Tahu” featuring Kenny Gabriel. Meski Kenny datang dengan aransemen musik yang sudah jadi, Dea tetap dilibatkan dalam pembuatan lirik. Tapi ada satu hal yang membedakan dalam proses pembuatan lagu yang melibatkan pihak lain, Dea butuh chemistry.
“Dari awal Ken langsung mikirin gue untuk ngisi vokal. Terus habis itu, ya gue ajak ketemuan untuk workshop, karena yang paling penting dalam kreatif proses itu adalah chemistry, cocok atau nggak. Kalau nggak cocok ya nggak jadi pake, walau kepikiran ini bakal bagus banget dan karena memang sesuai dengan otak ku juga pengen lagu yang upbeat tapi nggak yang terlalu girly dan menye-menye. Terus pas ketemu lancar banget, chemistry dapet banget,” ucap Dea.
Popbela.com/Photographer: Michael Cools
Dalam lagu “Kau pun Tahu” itu pun, Dea membuat lirik yang menggambarkan suatu hal yang sulit diungkapkan atau tabu dibicarakan. Seperti susahnya mengakui perasaan kita ke cowok, “kalau gue sih udah ga ada malu sih. Kalau gue udah suka dan udah kelamaan, gue bakal ngomong, daripada nanti jadi friendzone,” candanya. Dea pun tak gengsi mengungkapkan rasa resah yang muncul ketika akan perform. “Selalu resah, soalnya aku percaya kalau resah that is something great is going to happen,” ucapnya.
Uniknya, Dea memang lebih resah ketika ia akan tampil di panggung dibanding memikirkan lagu yang ia rilis akan populer atau nggak. “Aku sih nggak pernah mikirin lagu nggak sukses, jadi aku lebih takut mikirin perform. Level sukses kan beda-beda, sukses aku adalah ketika ide lagu yang tadinya cuma ada di otak sama di hati, akhirnya bisa jadi sesuatu. Bukan soal hits, buatku yang penting dia lahir. Mau siapa dan berapa banyak yang denger, esensi dari lagu itu mengekspresikan diri dan mau relate ke beberapa orang yang merasakan hal sama, dan nggak harus kelompok besar,” tutupnya.
Photo credit:
Photographer: Michael Cools
Asst. Photographer: Rahmadina Aina Saraswati
Makeup & Hair: Engelina Inez
Stylist: Ivan Teguh Santoso
Fashion Editor: Michael Richards
Wardrobe: Patrick Owen
Location: Dharmawangsa Studio