Unsplash.com/Colton Sturgeon
Dikutip dari Wikipedia, pergantian istilah ini berawal dari paham Kekristenan yang telah menyebar di Britania Raya pada abad ke-9. Di mana paham kekristenan tersebut merayakan Hari Raya Martir & Orang Suci pada 13 Mei setiap tahunya. Saat itu pula, penyebaran ajaran Nasrani ini bercampur dengan kepercayaan paganisme yang ikut merayakan Hari Arwah pada 2 November.
Barulah pada pertengahan abad ke-9, Paus Gregorius IV memindahkan hari raya tersebut dari 13 Mei ke 1 November, bertepatan dengan festival Samhain. Sehingga 31 Oktober dikenal sebagai All Hallows' Eve atau "Malam Orang Kudus". Ketiga hari raya tersebut kemudian disebut "Allhallowtide" atau "Hallowmas".
Kemudian pada akhir abad ke-12, perayaan Allhallowtide menjadi ritual keagamaan di benua Eropa. Tapi seiringnya zaman, istilah Allhallowtide berubah nama menjadi All Hallow's Eve.
Maju ke abad ke-16, masyarakat lebih mengenal istilah All Hallows' Eve dengan nama Hallows E'en. Untuk mempermudah penyebutannya, kini Hallows E'en disingkat menjadi Halloween yang kita kenal sekarang.