9 Hal Menarik dari Pembukaan Asian Games 2018

Acara malam hari ini dibuka dengan video yang memperlihatkan aksi Presiden Joko Widodo yang mengendarai motor dari kediamannya di Istana Bogor, Jawa Barat menuju lokasi pembukaan Asian Games 2017 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Video ini cukup menarik karena aksi Jokowi mengendarai motor juga terlihat di panggung upacara pembukaan Asian Games. Meski dari postur tubuh pria berkendara motor di atas panggung lengkap dengan jas dan dasi merah berbeda dengan Presiden asli kita, namun penampilan tersebut cukup menarik dan idenya patut kita apresiasi.

Setelah Jokowi memasuki lokasi, acara dilanjutkan dengan penampilan Tari Saman secara masal yang dilakukan oleh 1.500 penari. Bukan hanya indah, kekompakan para penari membentuk formasi di tengah-tengah tarian membuat siapapun terpesona melihatnya.

Saat parade kontingen negara peserta Asian Games 2018 memasuki lokasi acara, kostum garuda pembawa papan nama negara siap mengawal setiap peserta. Kostum garuda berwarna emas ini dirancang oleh Dynand Fariz, pendiri Jember Fashion Carnival.

Ada yang unik dari perayaan pesta olahraga terbesar se-Asia ini. Siapapun pasti tahu bahwa ada ketegangan yang terjadi antara Korea Selatan dan Korea Utara. Namun, dalam Asian Games 2018, dua negara ini bersatu dan menamakan dirinya dengan Korea. Ternyata olahraga bisa mendamaikan hubungan diplomatik yang sedang konflik ya, Bela.

Ketika kontingen Indonesia memasuki lokasi acara, pembawa bendera menjadi sorotan. Pembawa bendera Indonesia tersebut adalah I Gede Siman Sudartawa, atlet renang asal Bali.

Setelah semua kontingen berada di dalam lokasi acara, Via Vallen langsung mengambil alih panggung dan menyanyikan lagu resmi Asian Games 2018 yang berjudul Meraih Bintang. Semua orang langsung berjoget mengikuti irama lagu tersebut, nggak terkecuali Presiden Jokowi. Gaya joget a la mendayung yang dilakukan oleh Jokowi berhasil menarik perhatian.

Acara dilanjutkan dengan pengibaran Bendera Merah Putih oleh Paskibraka Indonesia dan diiringi lagu Indonesia Raya yang dibawakan oleh Tulus dan Purwacaraka Children Choir.

Ada satu hal yang menarik perhatian, yakni sebelum pengibaran bendera Olympic Council of Asia. Penuh haru, bendera tersebut dibawa oleh delapan olimpian senior. Kedelapan atlet tersebut adalah Christian Hadinata (Olimpiade 1972 Munich, bulutangkis), Olimpian 1984 dari cabang tembak Lely Sampurno, Suharyadi (Olimpiade Seoul 1988, tenis), Kusuma Wardhani (Olimpiade 1988 Seoul, panahan), (Olimpiade 1988 Seoul, panahan), Sri Indriyani (Olimpiade Sydney 2000, angkat besi), Chandra Wijaya (Olimpiade 2000 Sydney, bulutangkis), dan Markis Kido (Olimpiade Beijing 2008, bulutangkis).​

Pesta olahraga selalu ditandai dengan dinyalakannya obor. Seperti diketahui obor Asian Games 2018 sudah secara estafet dibawa mengelilingi Indonesia sebelum akhirnya tiba di Jakarta. Pembawa obor Asian Games 2018 sekaligus mengakhiri estafet panjang tersebut dilakukan oleh Lanny Gumulya peraih medali emas loncat indah Asian Games 1962, Arif Taufan peraih medali emas karate Asian Games 1998, Yustedjo Tarik peraih 2 medali emas Asian Games 1978 dan 2 medali emas Asian Games 1982, Suprianti Sutono peraih medali emas atletik putri Asian Games 1998, dan I Gusti Made Oka Sulaksana peraih medali emas selancar angin Asian Games Busan 2002, dan terakhir obor diberikan kepada Susi Susanti peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.