Didatangi Feminis Hingga Sujud Syukur, Ini Kejadian Unik di Final Piala Dunia 2018

Pertandingan final 15 Juli 2018 malam waktu Indonesia memang berjalan dengan lancar tanpa ada masalah apa pun. Namun, di tengah pertandingan, beberapa anggota sebuah komunitas bernama Pussy Riot masuk ke dalam lapangan. Anggota komunitas feminis yang menggunakan pakaian keamanan setempat ini sempat menghentikan sementara pertandingan yang tengah berlangsung.

Dilansir dari halaman Facebook Fanpage, Pussy Riot, menyatakan bahwa invasi mereka saat pertandingan berlangsung adalah sebagai bentuk protes atas kondisi politik di Rusia. Dalam Fanpage tersebut juga mereka mengajukan enam tuntutan, salah satu di antaranya adalan menuntut agar pemerintah Rusia nggak lagi mengatur tentang hal apapun yang warga Rusia sukai.

Saat pertandingan berakhir dan Prancis dinyatakan memenangkan pertandingan karena skornya mengungguli Kroasia, ada dua pemain Prancis yang langsung sujud syukur. Adalah Paul Pogba dan Djibril Sidibe, kedua pemain Timnas Prancis tersebut langsung sujud syukur di tengah lapangan sebagai bentuk syukurnya kepada Tuhan atas kemenangan yang berhasil mereka raih.

Kemenangan Prancis tentu membawa euforia tersendiri di negara asalnya. Banyaknya lokasi nonton bareng di Prancis ternyata menimbulkan kerusuhan di sana. Massa yang terlalu bahagia atas kemenangan timnas Prancis ini malah merusak fasilitas umum di jalan protokol di Paris. Karena kejadian ini polisi setempat harus menembakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Meski nggak memenangkan Piala Dunia 2018, kapten Kroasia, Luka Modric berhasil mendapatkan gelar sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2018. Modric dianggap sebagai yang paling berpengaruh membawa timnas Kroasia ke final Piala Dunia pertama kalinya sepanjang sejarah.

Selain para pemain dan jalannya pertandingan, ada lagi yang menarik perhatian di final Piala Dunia 2018, yakni presiden Prancis dan Kroasia. Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarovic, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron sama-sama bersanding di tribun Stadion Luzhniki. Mereka nggak segan-segan untuk berdiri, bertepuk tangan, hingga berteriak menyemangati timnas masing-masing. Keduanya menjadi sorotan, lantaran selalu bersemangat dan nggak jaim untuk seru-seruan saat menonton jalannya pertandingan.

Selain nggak jaim, Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarovic menjadi role model baru di media sosial. Hal ini bukan tanpa alasan, Bela. Kolinda diidolakan karena beragam alasan. Pertama, Kolinda selalu hadir di setiap pertandingan Kroasia dan mau nonton bersama fans Kroasia lainnya. Kedua, Kolinda menolak menggunakan uang negara saat ia berkunjung ke Rusia. Kolinda lebih memilih menggunakan pesawat ekonomi dan uang pribadinya untuk mendukung timnas negaranya di Piala Dunia.

Kalau biasanya para pemain sepak bola membawa istri atau pacarnya saat bertanding, berbeda dengan Paul Pogba. Pogba malah membawa ibu dan dua saudara kandungnya untuk menyemangatinya saat pertandingan berlangsung. Bukan kali ini saja, diketahui Pogba memang selalu membawa ibunya dimana pun ia bertanding.

Di pertandingan final Piala Dunia 2018, ada rekor unik sekaligus memalukan yang dibuat oleh pemain Kroasia, Mario Mandzukic. Mandzukic melakukan gol bunuh diri di menit 18 yang menjadi gol pertama untuk Prancis. Sebenarnya, Mandzukic bermaksud untuk menghalau bola namun malah masuk ke gawang sendiri. Merasa bersalah, Mandzukic berhasil memberikan gol untuk Kroasia di babak kedua.

Kalau menurut kamu, tim mana yang paling solid ketika bertanding? Tulis di kolom komentar ya!