Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Poster resmi dari film Janur Ireng: Sewu Dino the Prequel, Patah Hati yang Kupilih, Comic 8 Revolution Santet K4bin3t.
Poster resmi dari film Janur Ireng: Sewu Dino the Prequel, Patah Hati yang Kupilih, Comic 8 Revolution Santet K4bin3t. (instagram.com/janurirengfilm; patahhatiyangkupilih; falconpictures_)

Intinya sih...

  • Desember 2025 dipenuhi rilisan film Indonesia lintas genre, dari horor, drama, komedi, hingga aksi laga.

  • Setiap film menghadirkan cerita emosional dan dekat dengan isu nyata serta kehidupan masyarakat.

  • Daftar ini menjadi referensi tontonan liburan akhir tahun dengan pilihan yang padat dan bervariasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Desember 2025 diprediksi menjadi bulan paling sibuk bagi para pencinta film Indonesia. Setiap pekan, layar bioskop bakal kedatangan judul baru dari berbagai genre, mulai dari horor intens, drama keluarga penuh emosi, hingga komedi satire dan aksi laga yang memacu detak jantung.

Pilihan film yang beragam ini membuat pengalaman menonton semakin berwarna, dengan cerita yang kuat dan dekat dengan realitas banyak orang. Berdasarkan pantauan Popbela dari situs resmi Cinema 21, berikut rangkuman 13 film Indonesia yang dijadwalkan tayang di bioskop untuk menemani liburan akhir tahun.

1. Nia (4 Desember)

Film Nia mengikuti kisah Nia Kurnia Sari (Syakira Humaira), remaja 18 tahun yang bekerja keras demi keluarganya sejak kedua orang tuanya berpisah. Ia berjualan gorengan setiap hari untuk membiayai kebutuhan rumah, karena sang ibu sakit dan empat adiknya masih kecil. Hidupnya berubah tragis ketika ia tewas secara mengenaskan setelah diserang oleh Andri (Qya Ditra), pemuda dengan riwayat kriminal.

Cerita pun berkembang pada pencarian besar-besaran jasad Nia yang menggerakkan warga, polisi, dan tokoh masyarakat. Film ini tidak hanya menyoroti duka mendalam keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga pergulatan rasa bersalah dari pelaku. Lewat kisahnya yang emosional, Nia membawa pesan penting tentang kekerasan terhadap perempuan dan tanggung jawab lingkungan sosial untuk melindungi mereka.

2. Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel (4 Desember)

Diadaptasi dari kasus nyata yang viral kala itu, film ini menyoroti perjuangan seorang ayah, Jonathan (Chicco Jerikho), untuk memperjuangkan keadilan bagi putranya, David (Muzakki Ramdhan), yang dianiaya hingga koma oleh Dennis (Erdin Werdrayana), remaja dari keluarga pejabat kuat di Jakarta Selatan. Saat kondisi David kritis, Jonathan tetap teguh menuntut pertanggungjawaban hukum dengan bantuan Melissa (Tika Bravani) dan Rustam (Rizky Hanggono).

Film ini menghadirkan benturan emosi antara seorang ayah yang tidak mau menyerah dan kekuatan elit yang memanfaatkan kekuasaan untuk menutupi kasus. Penuh ketegangan emosional dan refleksi sosial, Ozora menjadi cermin keras ketidakadilan yang kerap terjadi dalam dunia nyata.

3. Riba (4 Desember)

Riba hadir sebagai horor yang mengangkat tema utang, pesugihan, dan ambisi finansial. Ceritanya mengikuti Sugi (Ibrahim Risyad), ayah yang awalnya hidup tenteram bersama keluarganya hingga terjebak utang riba pada juragan kejam (Andre Geovano). Utang itu perlahan menghancurkan kedamaian rumah tangganya dan membuat mereka hidup dalam ketakutan.

Di titik paling gelap, sahabatnya Muji (Wafda Saifan) menawarkan ritual pesugihan "Getih Anak" yang menjanjikan kekayaan besar. Saat ritual dijalankan, teror supranatural mulai menimpa keluarga Sugi, yang menjadi pengingat bagi penonton bahwa semua jalan pintas selalu datang dengan harga yang tidak terbayangkan.

4. Wasiat Warisan (4 Desember)

Drama keluarga berbalut budaya Batak ini bercerita tentang tiga saudara, Tarida (Sarah Sechan), Ramona (Astrid Tiar), dan Togar (Derby Romero), yang berjuang mempertahankan hotel peninggalan orang tua mereka di Danau Toba dari ancaman penyitaan. Hotel yang dulu ramai kini terbengkalai, membuat keluarga ini terjebak dalam dilema besar.

Situasi makin memanas ketika Linda (Dharty Manullang) muncul dan mengaku sebagai pemilik piutang besar orang tua mereka. Konflik internal pecah, antara mempertahankan kehormatan keluarga atau menyerah pada keadaan, hingga sebuah surat wasiat ibu mereka mengungkap jawaban yang mampu menyatukan kembali keluarga Batak ini.

5. Mengejar Restu (11 Desember)

Drama emosional ini menyoroti perjuangan rumah tangga Dania (Dhini Aminarti) dan Fais (Dimas Seto) saat menghadapi ujian besar. Sebagai putra KH Abdullah (Hengki Tornando), Fais harus mengemban amanah untuk mengelola pesantren setelah ayahnya wafat, sebuah tanggung jawab besar yang mengubah hidupnya, meski secara finansial ia sudah mapan.

Dania setia mendampingi, tapi tekanan membuatnya menghadapi pilihan sulit demi kebaikan keluarga. Selain kisah keduanya, film ini menampilkan pergulatan karakter lain yang punya dilema hidup masing-masing. Bertemakan amanah, pengorbanan, dan kekuatan perempuan, Mengejar Restu terasa semakin emosional karena diperankan oleh pasangan suami-istri di dunia nyata.

6. Mertua Ngeri Kali (11 Desember)

Komedi dan drama keluarga ini mengikuti Andara (Naysilla Mirdad), seorang penulis sinetron yang justru lebih tersiksa oleh mertuanya dibanding pekerjaannya. Donda (Bunda Corla), ibu tunggal glamor yang sangat protektif terhadap putranya Raja (Dimas Anggara), menjadi sumber konflik utama.

Keadaan makin kacau ketika Andara dan Donda harus tinggal dalam satu rumah. Gesekan karakter pemicu tawa terjadi setiap hari, dari cara hidup, kebiasaan sampai ego besar keduanya. Namun, sebuah kejadian tak terduga memaksa mereka memilih, antara terus berperang atau bersatu demi keluarga dan cucu mereka.

7. Qorin 2 (11 Desember)

Mengikuti kesuksesan dari film pertamnya yang rilis pada 2022 lalu, sekuel ini justru hadir dengan cerita yang jauh lebih gelap dan emosional. Makmur (Fedi Nuril), ayah yang frustrasi selepas anaknya, Jaya (Ali Fikry), mengalami perundungan di sekolah, berusaha mencari keadilan namun selalu menemui jalan buntu. Dalam keputusasaan, ia menjalin persekutuan dengan jin qorin untuk mendapatkan kekuatan supranatural demi melindungi anaknya.

Di sisi lain, Fitri (Wavi Zihan), guru BP yang mencurigai adanya perundungan, mulai menyelidiki kasus ini. Penyelidikannya justru membuka misteri besar, dengan warga desa mulai berperilaku ganjil seolah kerasukan jin qorin, menandakan teror yang mengintai semakin dekat.

8. Timur (18 Desember)

Film laga yang menjadi debut Iko Uwais sebagai sutradara ini mengusung kisah penyelamatan sandera yang memicu konflik persaudaraan. Dua saudara dipaksa berada di pihak yang berlawanan dan menjadi musuh dalam misi berbahaya.

Aksi bela diri khas Iko Uwais dipadu sinematografi hutan yang intens membuat Timur terasa segar dan penuh adrenalin. Dengan kualitas aksi orisinal buatan Indonesia, film ini menjadi salah satu rilisan paling ditunggu di Desember.

9. Comic 8 Revolution Santet K4bin3t (24 Desember)

Bersandingkan horor dan komedi absurd, film ini menghadirkan Ki Bagus (Andre Taulany) dan Ni Gendis (Hesti Purwadinata), pasangan dukun yang ingin menguasai pemerintahan dengan menyantet presiden (Cak Lontong) menggunakan tengkorak sakti. Satu wakil menteri sudah tumbang, tapi delapan tumbal lagi masih dibutuhkan.

Untuk mencegah kekacauan, negara mengutus Pakde Indro (Indro Warkop) dan Oki (Oki Rengga) dari Badan Intelijen Republik untuk menyusup ke sarang sang dukun. Mereka merekrut delapan agen rahasia yang menyamar sebagai ART, dan kekonyolan pun dimulai. Satire politik, aksi, dan humor menjadi suguhan tontonan yang liar dan menghibur.

10. Janur Ireng: Sewu Dino the Prequel (24 Desember)

Prekuel Sewu Dino ini menggali akar konflik gaib dalam Trah 7 karya SimpleMan. Kisahnya berpusat pada cinta terlarang Sabdo (Marthino Lio) dan Intan (Ratu Rafa), dua keturunan keluarga berbeda yang diyakini akan menciptakan kekuatan dahsyat jika bersatu.

Kekuatan itu memicu ambisi keji sang paman, Arjo Kuncoro (Tora Sudiro), yang ingin menguasainya untuk kepentingan pribadi. Film ini mengungkap awal mula perang santet brutal dan kelahiran santet "Sewu Dino" yang mematikan, sampai membuka misteri yang terjadi sebelum teror yang menimpa Sri dan Della pada film pertamanya.

11. Patah Hati yang Kupilih (24 Desember)

Drama penuh air mata ini menceritakan kisah dua mantan kekasih, Alya (Prilly Latuconsina) dan Ben (Bryan Domani), yang terjebak dalam cinta rumit karena perbedaan agama dan minimnya restu keluarga. Sebuah kesalahan di masa lalu menghadirkan seorang anak, membuat hubungan mereka semakin sulit.

Alya dan Ben dihadapkan pada pertanyaan besar, apakah mereka akan terus berjuang demi cinta atau saling melepaskan demi kebaikan? Meski tak bisa bersatu sebagai pasangan, mereka tetap harus menjalani tanggung jawab sebagai orang tua; sebuah dinamika emosional yang dekat dengan realita banyak pasangan di Indonesia.

12. Dusun Mayit (31 Desember)

Film horor ini mengikuti empat sahabat—Aryo, Nita, Raka, dan Yuni—yang mendaki Gunung Welirang untuk bersenang-senang setelah ujian. Semuanya terasa menyenangkan sampai mereka tersesat di sebuah pasar misterius yang dipercaya sebagai gerbang antardimensi.

Nita mengabaikan peringatan warga setempat dan menjengkal sesajen, dan setelahnya teror mistis tidak berhenti: kesurupan, desa tanpa nisan kuburan, sosok botak menakutkan, sampai ritual gelap yang mengincar mereka sebagai korban. Mereka akhirnya sadar bahwa tempat itu tidak diperuntukan bagi manusia, dan keluar dari sana bukanlah pilihan mudah.

13. Modual Nekad (31 Desember)

Sekuel dari Modal Nekad (2024) kembali dengan kekacauan lebih besar. Saipul (Gading Marten), Jamal (Tarra Budiman), dan Marwan (Fatih Unru) lagi-lagi dipaksa mengambil jalan "nekad" untuk menyelesaikan masalah baru yang mengancam keluarga mereka.

Alih-alih menjadi bijak setelah momen kacau di film pertama, trio ini malah kembali terseret ke situasi konyol berisiko tinggi, dari ide super konyol, sampai keputusan spontan yang berakhir kacau. Humor segar dan dinamika kakak-beradik menjadikan film ini penutup tahun yang ringan, seru, dan bikin ngakak tanpa henti.

Itu dia deretan film Indonesia yang siap menghiasi layar lebar di Desember 2025. Film manakah yang paling ingin Bela tonton duluan?

Editorial Team

EditorAyu Utami