The Exorcism of Emily Rose yang rilis tahun 2005 ternyata terinspirasi dari kisah nyata Anneliese Michel, seorang gadis asal Jerman yang hidupnya berubah drastis akibat pengalaman mengerikan yang ia alami. Awalnya, Anneliese hanya didiagnosis menderita kejang-kejang parah oleh dokter. Namun, seiring waktu, perilakunya mulai berubah menjadi semakin aneh dan menyeramkan.
Gadis yang dulunya tenang ini mulai menunjukkan sikap agresif, bahkan sampai menyerang keluarganya sendiri. Bukan hanya itu, ia juga mulai melakukan hal-hal yang tak masuk akal, seperti meminum air kencingnya sendiri, hingga merasakan ketakutan luar biasa saat berada di dekat benda-benda keagamaan.
Seiring memburuknya kondisi Anneliese, keluarga dan orang-orang terdekatnya meyakini bahwa ia bukan hanya sakit secara fisik, tapi juga menderita gangguan spiritual yang lebih mendalam. Keyakinan ini yang kemudian mendorong mereka untuk melakukan pengusiran setan atau eksorsisme, yang bukan hanya satu atau dua kali, tapi hingga sekitar 40 kali ritual yang panjang dan menguras tenaga. Ritual ini dilakukan dengan harapan Anneliese bisa kembali seperti sedia kala. Namun, alih-alih membaik, kondisi Anneliese justru makin merosot, membuat keluarganya khawatir sekaligus putus asa akan kondisinya yang tampak semakin di luar kendali.
Tragisnya, perjuangan panjang itu berakhir dengan kematian Anneliese pada tahun 1976 akibat pneumonia yang dideritanya setelah berbagai eksorsisme. Kisah ini kemudian menjadi legenda dan terus menginspirasi banyak karya, salah satunya The Exorcism of Emily Rose, yang memadukan elemen horor dan psikologis dalam menggambarkan batas tipis antara sains dan keyakinan spiritual. Hingga saat ini, kisah Anneliese Michel masih menjadi topik perdebatan, terutama mengenai apakah yang dialaminya adalah gangguan medis atau benar-benar sebuah fenomena supranatural yang tak terjelaskan.