Adanya penggarapan film Pesantren ini memang mendapat dukungan penuh dari Pesantren Pondok Kebon Jambu Al-Islamy yang ditunjuk sebagai latar cerita secara keseluruhan.
“Saya berharap dengan penayangan film Pesantren dapat memberikan pandangan baru. Tentang kehidupan santri dan tentu tentang kesetaraan gender, di mana Pesantren Pondok Kebon Jambu Al-Islamy memiliki kepala seorang wanita. Karena kesetaraan gender itu bukan untuk merusak agama, bukan untuk merusak ajaran-ajaran, tapi untuk menguatkan agama kita,” pungkas Hj. Masriyah Amva, Pimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy.
Meski penayangan film ini di Bioskop Online terpaut waktu yang cukup jauh dari proses produksi, namun tak memadamkan rasa optimisme Head of Content Bioskop Online, Muhammad Ivan Pratama untuk tetap memilih film Pesantren sebagai tayangan premiernya kali ini.
“Film ini banyak dicari dan ditunggu penonton. Karena animo yang tinggi tersebut membuat kami yakin untuk menayangkan film ini. Dengan kualitas yang bagus, disertai dengan pencapaian seperti pernah terpilih di festival internasional, dapat mewakili bahwa film ini menggambarkan keunikan dari sebuah agama dan disajikan dengan cara yang menghibur, yang dapat memberikan pandangan tentang sisi lain dari agama itu sendiri,” ungkap Muhammad Ivan Pratama, Head of Content Bioskop Online.