7 Film dan Serial Terbaik James Ransone, dari Horor hingga Thriller

Serial televisi bergenre drama kriminal ini menjadi salah satu karya James Ransone yang paling melekat dengan dirinya. Ransone berperan sebagai Ziggy Sobotka, seorang buruh pelabuhan muda yang sering bertindak gegabah di tengah dunia kriminal Baltimore. Akibatnya, ia kerap terjerumus dalam masalah besar termasuk konflik dengan kriminal lokal dan pihak kepolisian. Di sisi lain, Ziggy memiliki sisi rapuh dan emosional yang berhasil diperankan oleh Ransonse dengan sangat nyata, sehingga membuat penonton merasa kasihan sekaligus frustasi terhadapnya.

The Wire memenangkan Peabody Award (2003) dan dianggap salah satu serial terbaik sepanjang masa. Peran Ransone sebagai Ziggy menjadi salah satu karakter paling ikonik, yang menunjukkan kedalaman aktingnya.

Generation Kill merupakan sebuah miniseri yang diangkat dari kisah nyata para pasukan Marinir AS di Irak pada tahun 2003. Ransone berperan sebagai Josh Ray Person, kopral yang menghadapi dilema moral dan tekanan fisik ekstrem, dari kehilangan rekan hingga menghadapi misi berbahaya. Ransone menampilkan ketegangan psikologis, rasa takut, dan solidaritas antarpria yang realistis serta sukses menampilkan ketegangan fisik dan psikologis di medan perang. Peran Ransone menonjol karena mampu menampilkan karakter kompleks dan realistis di tengah cerita perang yang intens. Serial ini pun mendapat pujian karena berhasil menunjukan realisme tentara dan dinamika kelompok hingga menerima nominasi Emmy untuk Outstanding Miniseries.

Di serial televisi bergenre thriller kriminal ini, Ransone memerankan sosok Damon Callis, seorang pria yang terjebak dalam dunia kriminal Detroit yang penuh kekerasan, pengkhianatan, dan korupsi. Damon mencoba menavigasi moralitas dan loyalitas sambil menghadapi ancaman dari semua sisi. Ransone berhasil menampilkan sisi gelap dan frustrasi karakter, memberikan nuansa realistis pada konflik moral yang kompleks. Meski serial ini berjalan hanya satu musim, peran Damon memperlihatkan kemampuan Ransone menghadirkan karakter yang penuh ketegangan dan gelap secara emosional.

Tangerine mengikuti kisah Sin-Dee dan Alexandra, dua perempuan transgender di Los Angeles, saat mereka menavigasi kehidupan malam dan drama pribadi yang penuh warna. James Ransone berperan sebagai Chester, seorang karakter pendukung yang memberikan konflik sekaligus bumbu dramatis dalam cerita. Chester terlibat dalam situasi yang memicu ketegangan, cemburu, dan dinamika emosional antara karakter utama. Ransone menampilkan akting yang natural, mampu menyeimbangkan momen humor dengan nuansa ketegangan ringan yang membuat karakter tersebut terasa hidup dan berkesan.

Tangerine dipuji oleh kritikus karena pengambilan gambar unik dengan iPhone 5s dan gaya dokumenter yang realistis. Peran Ransone termasuk terbaik karena meskipun hanya pendukung, ia mampu memberi warna kuat pada cerita, menunjukkan fleksibilitas aktingnya di luar genre horor dan kriminal.

Di film It: Chapter Two, Ransone memerankan Eddie Kaspbrak dewasa, versi orang dewasa dari karakter yang dicintai dalam adaptasi novel Stephen King ini. Eddie dewasa kembali ke kota Derry untuk menghadapi Pennywise, badut jahat yang menghantui masa kecilnya. Eddie digambarkan sebagai pria cemas, rapuh, dan selalu khawatir dengan kesehatan dan keselamatan orang-orang di sekitarnya. Ransone mampu menampilkan emosi kompleks, termasuk ketakutan, rasa bersalah, dan keberanian tersembunyi, sambil menavigasi dinamika persahabatan lama dengan anggota Losers’ Club lainnya. Ransone berhasil menyeimbangkan ketegangan horor dengan kedalaman emosional karakter, menjadikan Eddie salah satu peran terbaiknya.

The Black Phone merupakan film bergenre horor supranatural yang sangat mencekam dan menegangkan sepanjang cerita. Film ini mengisahkan seorang anak yang diculik dan berkomunikasi dengan korban sebelumnya melalui telepon hitam misterius. Ransone sebagai Max menambah ketegangan dengan memberikan petunjuk penting dan menunjukkan sisi humanis dalam dunia yang menakutkan. Penampilannya membantu membangun atmosfer horor yang nyata dan mencekam. Film ini memenangkan beberapa penghargaan horor independen dan nominasi Saturn Awards. Ransone menonjol karena mampu menghadirkan karakter pendukung yang memberikan bobot emosional penting bagi cerita.

Sinister 2 melanjutkan kisah horor supranatural dari film pertama, yang berfokus pada keluarga baru yang menghadapi entitas jahat, Bughuul. James Ransone kembali memerankan sosok deputi lokal yang menjadi pilar keamanan dan pendukung karakter utama dalam menghadapi kekuatan jahat. Karakter ini menghadirkan ketegangan tambahan dan membimbing penonton melalui misteri yang semakin menakutkan. Ransone mampu menampilkan perpaduan ketegangan, kewaspadaan, dan keteguhan moral, membuatnya menjadi figur penting di tengah atmosfer horor yang intens.

Sinister (2012) sukses menjadi hit box office dan memenangkan beberapa penghargaan horor seperti Fangoria Chainsaw Awards. Di Sinister 2, peran Ransone menegaskan kemampuan aktingnya menghadirkan karakter pendukung yang vital dan memberi bobot pada cerita horor, menjaga kesinambungan nuansa menakutkan dari film pertama.

Itu dia film dan serial terbaik James Ransone. Dominasi genre horor dalam daftar ini menegaskan kekuatan Ransone sebagai salah satu aktor pendukung paling berkesan, mampu meninggalkan jejak kuat di benak penonton. Rest in Peace, James Ransone!