Drama Natal tentang kehidupan sehari-hari yang pertama akan membuatmu menemukan cahaya Natal.
Tokoh:
- Rita
- Damar
- Pastor Marcus
- Bapak
- Ibu
Latar: Ruang tamu keluarga Rita dan Damar sesaat sebelum merayakan Natal.
Adegan 1
(Rita sedang sibuk menyiapkan hadiah Natal di meja, kemudian Damar membantu menata hiasan Natal)
Rita: (sambil tersenyum) Damar, cepat sini bantu aku menyusun kado. Ingat, Natal tinggal sebentar lagi.
Damar: (mengangguk) Oke, aku bantu menyusum supaya semuanya menjadi sempurna.
(Rita dan Damar sibuk menata hadiah dan hiasan Natal).
Adegan 2
(Bapak dan ibu masuk ke ruang tamu)
Bapak: (tersenyum) Wah, rumah ini sudah mulai terasa penuh dengan kebahagiaan Natal, ya.
Ibu: (ikut tersenyum) Rita, Damar, kalian berdua luar biasa!
Rita: Wah, terima kasih Ayah, Ibu. Iya kita ingin membuat Natal tahun ini menjadi istimewa.
Adegan 3
(Keluarga Rita dan Damar duduk bersama)
Rita: (sambil bersemangat) Tapi pak, bu, kadang saya merasa lupa dengan arti sejati Natal.
Damar: (mengangguk setuju) Betul, kita merasa terlalu sibuk dengan persiapan sampai lupa dengan esensi Natal sebenarnya.
Bapak: (sambil tersenyum) Bagaimana kalau kita merayakan Natal tahun ini dengan cara yang berbeda?
Adegan 4
(Pastor Marcus tiba ke rumah)
Pastor Marcus: Selamat sore, Pak, Bu. Sepertinya di sini sedang mendiskusikan tentang perayaan Natal, ya?
Ibu: Betul, Pastor. Kami ingin mendaami arti sejati Natal sebenarnya.
Pastor Marcus: (mengangguk) Wah, bagaimana kalau kita pergi bersama ke panti asuhan di sini dan berbagi dengan anak-anak yang membutuhkan?
Rita dan Damar: (sambil mengangguk) Setuju!
Adegan 5
(Keluarga Damar dan Rita datang ke Panti Asuhan bersama Pastor Marcus)
Rita: (tersenyum) Selamat Natal, anak-anak, kami membawa hadiah untuk kalian semua.
Anak anak: (tersenyum bahagia) Wah, terima kasih banyak Pak, Bu. Kami senang menerima hadiah dari Ibu dan Bapak.
Pastor Marcus: (tersenyum sambil melihat keluarga Damar dan anak anak) Natal sejati adalah saat kita berbagi kebahagiaan dengan orang lain.