Punya Cara yang Unik, Ini 3 Sosok Pahlawan Perempuan Zaman Sekarang 

Kali ini Tompi mengunjungi pulau Maluku, pulau dengan sejuta kekayaan alam dan laut. Tepatnya di kota Ambon, ia bertemu dengan seorang cewek yang sangat sangat total dalam memberikan dedikasinya untuk merawat kebersihan alam. Cewek itu bernama Olyv Jasso. Olyv Jasso adalah seorang mahasiswi asal maluku yang memiliki kecintaan terhadap alam. Kecintaannya akan alam mendorongnya untuk membentuk sebuah gerakan berna The Mulung.

Seiring dengan berjalannya gerakan yang ia bentuk, ia harus melawan stereotip masyarakat bahwa anak mudah seharusnya fokus pada studi dan pekerjaannya saja bukan memungut sampah. Walau stigma ini menjadi hambatan tersendiri, namun ini nggak menghentikan niat Olyv untuk tetap bergerak dan terus memilih menyelesaikan keresahannya atas menggunungnya sampah dan tercemarnya alam di lingkungannya. Salut buat Olyv!

Dari Indonesia bagian timur, Tompi ke Indone bagian Barat, tepatnya di kota Cirebon, Jawa Barat. Di tanah Sunda ini, ia bertemu dengan salah seorang penulis yang punya gaya yang unik, yaitu Sinta Ridwan. Sinta merupakan lulusan jurusan Filologi Fakultas Ilmu Sastra Universitas Padjadjaran angkatan 2011. Dengan dasar ilmu yang ia miliki, Sinta mampu membuka cakrawala berpikirnya dalam menanggapi manusia dan alam.

Untuk yang belum tahu, Sinta merupakan seorang Penulis Karya Ilmiah Kesusastraan yang fokus menggali, mengetahui dan menerapkan nilai-nilai sastra kuno nusantara/Indonesia. Sinta Ridwan, memperjuangkan identitas bangsa dengan memperkuat literasi sastra kuno di kalangan generasi muda lewat berbagai kreativitas kekaryaan yang dituangkannya dalam buku “Perempuan Berkepang Kenangan” atau “Secangkir Bintang”. Keren!

Perjalanan Tompi dilanjutkan ke kota pahlawan, Surabaya. Kota ini memang sudah mencetak banyak atlet-atlet profesional dari berbagai cabang olahraga hingga tingkat kejuaraan. Salah satunya adalah Dellie Threesyadinda yang akrab dipanggil Dinda. Dalam menjalani hidupnya sebagai seorang atlet, Dinda mempresentasikan nilai-nilai kemerdekaan dari profesinya. 

Setelah menyabet berbagai medali, perjuangan Dinda pun nggak berhenti di ajang kompetisi semata, ia berbagi semangat juang kepada generasi muda Indonesia, khususnya di Tawa Timur. Dinda saat ini telah aktif mengajar sekaligus melatih para atlet muda yang berusia 6-30 tahun dalam Program Prestasi dan Program Hobi/Rekreasi di Lilies Handayani Srikandi Archery School. Wah, semoga terus lahir atlet-atlet inspiratif seperti Dinda ya!

Wah, ternyata perjalanan Tompi kali ini telah mempertemukannya pada tiga sosok cewek inspiratif ya. Dari sepenggal cerita Olyv, Sinta dan Dinda tadi kita jadi bisa mendapat definisi baru lagi nih tentang “cantik”. Kalau Popbela simpulkan, cantik punya artian yang sangat luas, bahkan nggak hanya menjelaskan tentang apa yang terlihat di fisik saja tetapi juga tentang nilai-nilai yang tertanam dalam diri perempuan seperti tangguh, teguh, yakin, tulus, jujur, mandiri, setara, peduli dan memiliki rasa kasih sayang. 

Nah, kisah tentang Olyv, Sinta dan Dinda tadi bisa kamu tonton versi lengkapnya di program Paras Cantik Indonesia di mana kamu bisa mengikuti keseharian sosok-sosok cewek inspiratif dari berbagai profesi, lalu melihat bagaimana mereka bergerak, berproses dan bertahan memperjuangkan harapan dan menebar kebaikan untuk satu sama lain. Serial Paras Cantik Indonesia ini bisa kamu saksikan di Channel Youtube IndonesiaKaya mulai tanggal 8 September 2020. Jadi, jangan lupa nonton ya, yuk langsung pasang reminder di YouTube kamu sekarang biar nggak terlewat!