Membeli smartphone baru seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan. Namun, di era ketika barang palsu semakin sulit dibedakan dan garansi abal-abal makin banyak ditemukan, proses memilih gadget justru memicu kecemasan baru. Banyak konsumen, terutama anak muda dan first jobber, mengaku takut tertipu, salah beli, atau mendapatkan perangkat yang tidak original.
Kecemasan ini bukan tanpa alasan. Smartphone kini bukan sekadar alat komunikasi, tapi sudah menjadi perangkat kerja, alat produktivitas, bahkan pendukung gaya hidup. Karena itu, keamanan dan transparansi menjadi faktor utama sebelum memutuskan untuk upgrade gadget.
