Di Kongres Perempuan III lah yang diselenggarakan pada tahun 1938, tercetus ide untuk menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Hari pertama dari Kongres Perempuan I dipilih sebagai tanggal Hari Ibu, karena bertujuan mengekalkan sejarah kesatuan pergerakan perempuan Indonesia dan dilakukan untuk menghayati peristiwa bersejarah tersebut.
Penetapan Hari Ibu tanggal 22 Desember sebagai Hari Nasional kemudian didukung Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959. Hari Ibu menjadi hari peringatan dari peristiwa bersejarah.
pexels.com/kampus-production
Ini menjadi pengingat bagi para perempuan Indonesia untuk terus bersatu memperjuangkan hak-hak perempuan, memiliki kedudukan yang sama dengan laki-laki, turut serta membangun Indonesia di segala sektor. Tahun 1946 Badan ini menjadi Kongres Wanita Indonesia disingkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman.
Di samping itu, Hari Ibu juga menjadi pengingat penting betapa besar kasih dan jasa ibu kita dan para ibu di luar sana yang memberikan semua yang terbaik untuk anaknya. Hanya satu kata “Aku sayang mama” pun sudah bermakna lebih untuk mereka, walau tak akan bisa membalas semua jasanya.
pexels.com/kristina-paukshtite
Itulah sejarah mengapa Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember. Memiliki makna ganda terkait perjuangan perempuan serta kasih dan jasa seorang ibu, Hari Ibu di Indonesia menjadi hari yang amat spesial dan mendalam.