Pexels.com/PNW Productions
Bukti bahwa Allah SWT Al-Alim di antaranya dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-An'am ayat 59.
عِنْدَهٗ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ اِلَّا هُوَۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِۗ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمٰتِ الْاَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: "Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."
Dalam ayat di atas, dijelaskan bahwa segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluknya dalam pengawasan Allah SWT. Tidak terbatas pada ruang dan waktu, yang tertulis maupun tidak tertulis, yang tidak diketahui oleh-Nya.
Salah satu contohnya adalah terjadinya hari Kiamat yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Itu adalah bukti bahwa Allah mengetahui peristiwa baik yang akan terjadi maupun belum terjadi.
Selain itu, bukti Allah Al Alim lainnya pada masa Rasulullah SAW hendak dibunuh oleh kaum kafir Quraisy. Saat itu, parlemen Darun Nadwahn akan membunuh Nabi dengan mengirim perwakilan tiap kabilah.
Allah SWT kemudian memberitahukan rencana pembunuhan tersebut kepada Rasulullah SAW, sehingga Rasulullah SAW menyuruh Ali bin Abu Thalib tidur di ranjangnya. Akhirnya, Rasul pun selamat dari upaya pembunuhan itu.