Tak lama setelah pengalamannya merasakan kasih sayang Tuhan, keluarga Ari pindah ke Indonesia. Ari melupakan kejadian tersebut dan hidup seperti biasa dengan agama yang dianut sebelumnya.
Sampai akhirnya di tahun 1987, saat ia sudah memulai kariernya sebagai entertainer, Ari merasakan kejadian luar biasa yang membuatnya mantap untuk memeluk Kristen.
Kala itu, Ari bertemu dengan teman lamanya dan memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di kawasan Puncak, Bogor. Saat akan kembali ke Jakarta, Ari yang mengantuk menawarkan temannya untuk gantian menyetir mobil. Sesampainya di pintu tol, temannya tersebut mengantuk dan menghantam pembatas jalan.
“Pas bangun aku sudah di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia. Rahang copot, gegar otak, dan tangan hanya tinggal disangga dengan kulit,” jelas Ari.
Saat itu, dokter sudah memberikan keterangan bahwa mereka tak bisa lagi mengembalikan fungsi sendi sikunya yang akan mengakibatkan tangannya kaku seumur hidup. Namun, karena kuasa Tuhan, kini tangannya kembali seperti sedia kala.