Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Profil Chef Vindy Lee, Queen of Slay si Kreator Konten Table Manner

Biar makan nggak belepotan dan malu-maluin

Zikra Mulia Irawati

Akrab istilah slay, anggunly, atau no barbarly akhir-akhir ini? Bagi kamu yang belum tahu, kata-kata tersebut populer sejak digunakan oleh Chef Vindy Lee. Melalui akun media sosialnya, ia membagikan ilmu table manner secara gratis kepada warganet.

Jika kita melakukan sedikit kilas balik kepada latar belakangnya, juru masak yang satu ini rupanya bukan lulusan sekolah kuliner atau pariwisata, lho! Kira-kira, Chef Vindy dapat ilmu mahal table manner ini dari mana, ya, Bela? Cari tahu bareng-bareng, yuk!

1. Lahir di Jakarta

instagram.com/vindylee

Vindy merupakan anak dari ayah yang berasal dari Taiwan dan ibu yang berasal dari Indonesia. Namun, ia lahir di Jakarta, tepatnya pada 23 November 1983. Ia tinggal di kota ini hingga berusia 7 tahun.

2. Suka masak berkat sang nenek

instagram.com/vindylee

Ia kemudian tumbuh di Singapura hingga lulus SMA, bersama sang nenek. Di sinilah minatnya terhadap dunia memasak tumbuh. Neneknya yang kerap memasak membuat ia ikut penasaran dan mempelajarinya.

"Aku mulai mengembangkan minat untuk memasak saat berusia 7 tahun karena melihat nenek memasak setiap hari sembari mengasuh kami di Singapura. Aku suka memasak dari dasar, seperti pasta, roti, hingga ayam bakar utuh," katanya.

3. Kuliah di Amerika

instagram.com/vindylee

Pada 1999, ia pindah ke Los Angeles, Amerika untuk melanjutkan studi di Santa Monica College. Ia kemudian pindah ke University of Southern California. Tak tanggung-tanggung, Vindy berkuliah double degree untuk jurusan Hubungan Internasional sekaligus Bahasa dan Kebudayaan Asia Timur. Nggak heran, deh, kalau sekarang ia menguasai bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin.

Tak hanya itu, ia mendapatkan penghargaan The Students' President Award USA oleh Presiden George W. Bush saat berkuliah pada 2004. Ia juga sempat bekerja di Los Angeles Mayoral Campaign.

4. Mantapkan hati pindah ke dunia kuliner

instagram.com/vindylee

Namun, hati tak dapat dibohongi. Vindy yang menikmati kegiatan memasak mulai bekerja di restoran Perancis bernama Champagne sebagai sous chef.

"Tinggal di beberapa negara (membuatku) jatuh cinta kepada hubungan budaya dan makanannya. Makanan adalah bagian dari identitas kita," ujarnya.

5. Karier dapur kian bersinar

vindylee.com

Berkat keseriusannya, Vindy mulai mendapatkan posisi jabatan yang lebih mumpuni. Saat pindah ke restoran Italia, ia dipercaya menjadi manager. Bukti nyata kalau usaha tak mengkhianati hasil, deh!

6. Jajal dunia model

vindylee.com

Karier model Vindy mungkin dimulai dengan ketidaksengajaan. Saat 2007 ia kembali ke Indonesia, seorang fotografer menemukan potensi tersembunyi itu saat ia berkunjung ke Mal Plaza Indonesia. Tak hanya tampil di halaman sampul majalah Indonesia, ia juga memiliki nama di majalah internasional, seperti MAXIM dan FHM. Pada 2009, ia mendapatkan gelar "Hometown Hottie" dari MAXIM Indonesia.

7. Diakui di Indonesia

vindylee.com

Popularitas Vindy sebagai chef di Indonesia dimulai sejak ia tampil di berbagai acara televisi, seperti Jakarta Belum Tidur (ANTV), DahSyat (RCTI), Dapur Cantik (Trans 7), 811 Show (Metro TV), dan Taste of Indonesia (Metro TV) bersama Chef Vindex Tengker.

Keahlian memasaknya juga diakui dengan ditunjuknya ia sebagai delegasi Jakarta untuk gelaran Enjoy Jakarta 2012 di W Hotel Los Angeles, Hollywood, San Fransisco, dan California. Acara ini kembali digelar pada 2013 di Singapura dan 2014 di Taipei. Sejak 2017, ia juga dipercaya sebagai jajaran direksi Indonesian Chef Association.

8. Terbitkan buku

vindylee.com

Buku pertama yang ditulis Vindy berjudul Sexy Food yang kemudian menjadi nama untuk acara memasak yang dipandunya. Setelah itu, ia kembali menulis sebuah buku berjudul Food Lover yang tersedia di toko buku Indonesia dan di Perpustakaan Nasional Singapura. Keren banget, ya?

9. Queen of Slay

Vindy sukses mencuri perhatian masyarakat Indonesia karena kontennya yang menunjukkan cara makan nasi padang dengan anggun. Tak hanya dengan sendok, ia juga menganjurkan untuk menggunakan garpu. Netizen kemudian menjulukinya sebagai "Queen of Slay".

Dalam salah satu videonya di YouTube, Vindy kemudian mengungkap bahwa kebiasaan table manner ini didapatkannya dari sang ayah. Sejak kecil, ia diajari serba-serbi etiket dengan ketat. Meski sempat jengkel dan melupakannya setelah pindah ke Amerika, ia kemudian menyadari bahwa kesopanan ini memang penting dalam bersosialisasi. Oleh karena itu, ia ingin ada lebih banyak orang yang mengetahui dan menerapkannya.

"Jadi Vindy pengen daripada mahal-mahal, ya? (Ilmu) table manner itu bukan semua orang bisa dapet. Jadi, why not kalau saya tahu, saya bisa memberikan ke masyarakat Indonesia biar Anda bisa pegang pengetahuan dan aset. Mungkin ke depan, harap bisa kepakai," ucapnya.

Wah, mulia banget, ya, tujuan Chef Vindy? Senang, deh, kalau akses ilmu mahal dan penting seperti ini bisa merata ke seluruh masyarakat. Apakah kamu salah satu penontonnya, Bela?

IDN Media Channels

Latest from Inspiration