Grup K-pop (G)-IDLE resmi merilis album studio keduanya yang bertajuk 2 (dibaca: Two). Kelompok beranggotakan Soyeon, Miyeon, Minnie, Yuqi, dan Shuhua ini kembali menyuarakan girl power lewat lagu utama "Super Lady". Album dan video musik dirilis bersamaan pada 29 Januari 2024 kemarin.
Pada comeback kali ini, (G)-IDLE cukup menarik perhatian publik karena keberaniannya dalam mengeksplorasi keresahan yang dialami kebanyakan perempuan. Selain itu, Soyeon selaku leader sekaligus produser mengungkap bahwa ia menghabiskan biaya besar untuk album ini.
Lantas, ada cerita menarik apa lagi dari comeback (G)-IDLE kali ini? Simak fakta-faktanya di bawah ini, Bela!
1. Tracklist album 2
Album 2 terdiri dari delapan track yang melibatkan Soyeon sebagai produser utama. Selain itu, nama Minnie juga tercantum dalam kredit lagu "Vision" dan "7Days" bersama Miyeon sementara nama Yuqi tercantum dalam lagu "Doll" dan "Rollie". Soyeon menciptakan title track "Super Lady". Sama seperti lagu-lagu sebelumnya, ia mencerminkan kekuatan kaum perempuan lewat lirik lagunya.
"Album ini dibuat dengan penuh usaha untuk (G)-IDLE. Ini adalah album tentang menjadi penyanyi yang sesungguhnya," ujar Soyeon saat diwawancarai pihak MelOn.
Berikut tracklist album (G)-IDLE - 2:
- "Super Lady"
- "Revenge"
- "Doll"
- "Vision"
- "7Days"
- "Fate"
- "Rollie"
- "Wife"
2. Lagu pra-rilis "Wife" sempat picu kontroversi
Sebelum resmi comeback, (G)-IDLE terlebih dahulu merilis lagu "Wife". Mereka membuat penonton terkejut karena tampil nyentrik dengan setelan putih kasual dan wig bob berwana toska yang seragam.
Lebih dari itu, "Wife" dinyatakan tidak lulus sensor untuk disiarkan di KBS. Alasannya, lirik lagu ciptaan Soyeon ini terlalu eksplisit. Hal serupa juga terjadi kepada lagu "Rollie". Namun, alasan lagu tersebut tidak lolos sensor diakibatkan oleh penyebutan merek.
Meski demikian, "Wife" tetap mendapatkan tempat di hati penggemar. Tak cuma melodi dan tariannya yang adiktif, lagu ini terang-terangan menyinggung peran istri yang masih berada di lingkaran "sumur dapur kasur" bagi kalangan masyarakat konvensional.