Perkembangan media sosial, kini makin menjaring di setiap lini masyarakat, salah satu yang makin berkembang adalah dunia bisnis. Kesempatan emas yang turut diambil pula oleh womenpreuner sekaligus konten creator Sonia Basil.
Founder dari merek kue–Cakeology dan Keku ini tertarik membuat konten melalui berbagai platform media sosial. Konten yang disuguhkan tak hanya untuk mempromosikan bisnis kuenya, namun menghadirkan konten yang menghibur hingga mengedukasi.
Seperti gayung bersambut, rupanya konten Sonia Basil cukup sesuai dengan ketertarikan audiens sampai berdampak besar pada bisnis kuenya, Bela. Penasaran? Gimana journey Sonia Basil mengembangkan bisnis dengan menjadi seorang content creator? Simak dalam wawancara eksklusif di #IMGS2022 berikut, yuk, Bela!
Menilik awal karier Sonia Basil
Awal karier Sonia–sapaan akrabnya–dalam mengembangkan bisnis jadi seorang konten creator, rupanya ia tak ingin dikenal publik hanya mempromosikan sebuah produk. Namun, ia ingin dikenal sebagai pribadinya yang memang gemar membuat kue.
“Waktu memutuskan jadi seorang content creator, aku ingin muncul bukan sebagai brand. Tapi aku ingin muncul sebagai Sonia, orang yang mengerjakan kue-kue di balik Cakeology dan Keku. Jadi, dari situ audiens bisa lihat proses pembuatan kue dari awal sampai akhir,” pungkas Sonia dalam acara Indonesia Millenial And Gen-Z Summit, pada Kamis (29/09/2022).
Konsisten kali ini jadi faktor nyata keberhasilan Sonia, lantaran berkat kegigihannya dalam membagikan konten di media sosial bisa membentuk image saat orang lain ingin memesan kue, muncullah nama seorang Sonia Basil.
Tampil beda hadirkan strategi marketing
Berangkat dari keberaniannya membagikan proses pembuatan kue, ternyata Sonia bisa pula mengenal audiens dan meningkatkan brand awareness. Ia akhirnya belajar membuat konten yang bersifat storytelling untuk menarik audiens sehingga dapat menceritakan kisah di balik pembuatan sebuah kue.
”Jadi aku membagikan video berupa cerita di balik kue yang aku buat. Mulai dari proses order sampai akhirnya diterima customer, sehingga audiens bisa melihat journey aku. Jadi, mereka (audiens) tahu bahwa se-meaning full itu sebuah kue untuk melengkapi sebuah acara," ujarnya.
Jadi, lewat konten video di media sosial bukan hanya jadi strategi marketing, namun Sonia juga ingin membagikan kisah di balik pembuatan kue-kuenya.