Voice of Baceprot, grup band beraliran heavy metal asal Garut ini tengah menjadi sorotan, Bela. Grup band yang beranggotakan tiga perempuan muda tersebut sedang menjalani tur Eropa sepanjang bulan Desember ini.
Dalam salah satu penampilannya, Voice of Baceprot memberikan pesan menohok terkait penampilan mereka yang dinilai anti-mainstream. Sebab, tak banyak perempuan berhijab yang menekuni musik heavy metal.
Tur Eropa sejak akhir November 2021
Melalui akun media sosialnya, Voice of Baceprot mengumumkan kalau mereka melakukan konser tur Eropa mulai dari Belanda di tanggal 28 November dan berakhir di Swiss pada tanggal 10 Desember 2021 mendatang.
Namun, dari delapan lokasi konser, ada dua tempat yang dibatalkan. Yakni di Merleyn Nijmegen pada 30 November dan Vera Gronigen pada 1 Desember, yang kedua-duanya berlokasi di Belanda.
Beri pesan menohok soal hijab dan penampilan mereka
Dari semua tur Eropa yang mereka jalani saat ini, Voice of Baceprot selalu mendapatkan satu pertanyaan yang sama dari wartawan yang datang mewawancarainya. Yakni, pertanyaan soal hijab dan penampilannya.
Marsya (vokalis dan gitaris), mewakili Sitti (drummer) dan Widi (bassis), mengatakan bahwa karena pertanyaan tersebut, ia merasa mereka seolah sedang dalam acara fashion show. Sebab, tak ada yang bertanya soal kemampuan bermusik mereka, melainkan bertanya soal penampilan dan hijab.
Atas pertanyaan tersebut, Marsya menjawabnya dengan sangat brilian.
"Kami berada di sini bukan hanya ingin mewujudkan mimpi kami. Sekaligus menunjukan kepada dunia bahwa hijab bukan sekadar pakaian, tapi merupakan simbol kedamaian, cinta dan kecantikan," kata Marsya.