Tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Peringatan ini bukan hanya untuk menumbuhkan kesadaran bahaya penyakit AIDS, namun untuk memberi dukungan kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Peringatan Hari AIDS Sedunia biasanya identik dengan simbol pita merah. Tahukah kamu kalau sejarah pita merah sebagai simbol AIDS telah ada sejak 33 tahun yang lalu?
Berikut ini adalah sejarah pita merah sebagai simbol AIDS.
1. Sejarah pita merah bermula pada 1988 oleh sebuah kelompok
Sejarah pita merah bermula ada tahun 1988. Dilansir laman UNAIDS, pada masa itu, sebuah kelompok bernama Visual AIDS didirikan para profesional seni sebagai tanggapan terhadap dampak AIDS pada komunitas seni dan sebagai cara untuk mengorganisir seniman, lembaga seni dan penonton seni untuk aksi langsung terhadap AIDS.
Tiga tahun kemudian, pada tahun 1991, beberapa seniman Visual AIDS berkumpul untuk merancang simbol visual untuk menunjukkan belas kasih bagi orang yang hidup dengan HIV dan pemberi perawatan mereka.
2. Terinspirasi dari pita kuning dan arti warna merah
Pita merah sebagai simbol AIDS terinspirasi dari pita kuning untuk menghormati tentara Amerika yang bertugas di perang Teluk. Kala itu, para seniman memilih untuk membuat pita merah untuk melambangkan dukungan dan solidaritas bagi orang yang hidup dengan HIV.
Pita merah juga untuk mengingat mereka yang telah meninggal karena penyakit terkait AIDS. Warna merah dipilih karena, hubungan dengan darah dan ide gairah, tidak hanya kemarahan, tapi cinta, seperti valentine.