Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore sudah bisa kamu saksikan di bioskop mulai tanggal 13 April 2022 kemarin. Film yang merupakan spin-off dari sekuel Harry Potter ini berkisah tentang usaha Albus Dumbledore (Jude Law) untuk menggagalkan rencana Gellert Grindelwald (Mads Mikkelsen) untuk menguasai dunia.
Keinginan Gellert ini didasarkan pada pemikirannya yang menganggap penyihir adalah bangsa paling murni dibandingkan dengan muggle (manusia yang tak punya kekuatan sihir). Albus kemudian dibantu oleh Newt Scamander (Eddie Redmayne) untuk menggagalkan rencana itu.
Mengikuti petualangan mereka, kita akan dibawa ke Wizarding World yang lebih luas dari Hogwarts yang kita lihat dalam seluruh sekuel Harry Potter. Namun, beberapa hal dalam film ini justru mengingatkan kita kembali terhadap dunia Harry Potter yang secara timeline masih terjadi puluhan tahun setelah peristiwa di Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore. Apa saja?
Siapa yang rindu kembali ke Hogwarts? Dalam sekuel sebelumnya, hanya sedikit scene yang mengambil latar di Hogwarts, kali ini kita akan lebih puas bernostalgia. Sebab, banyak scene diambil di sekolah sihir tersebut.
Dalam scene yang diambil di Hogwarts, kita akan melihat beberapa murid Hogwarts yang sedang menikmati waktu istirahat di aula depan, danau yang mengelilingi Hogwarts, serta halaman depan Hogwarts.
Kita baru melihat Room of Requirement di Harry Potter and the Orde of Phoenix. Ruangan yang memiliki nama lain Ruang Kebutuhan ini menjadi salah satu ruang penting karena bisa memberikan kebutuhan yang diperlukan oleh mereka yang menemukannya.
Dalam Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore, Room of Requirement juga muncul kembali. Bahkan, ruangan ini menjadi begitu berjasa karena berhasil membantu Albus dan Newt menggagalkan rencana jahat Grindelwald.
Selanjutnya, kamu yang sudah rindu dengan quidditch, akan melihat sekilas beberapa siswa Hogwarts sedang berlatih olahraga sihir tersebut. Tak hanya itu, Albus juga memanfaatkan Golden Snitch untuk mengirimkan pesan rahasia saat ia akan menjalankan strateginya.
Trik menggunakan Golden Snitch ini sudah pernah digunakan oleh Albus Dumbledore di dua film terakhir Harry Potter. Saat ia meninggal dunia, Albus memberikan Golden Snitch kepada Harry Potter (Daniel Radcliffe) sebagai warisannya karena ia ingin memberikan sebuah pesan rahasia untuknya.
Dalam film ini, kamu akan melihat Professor Minerva McGonagall dengan visual yang jauh berbeda dibandingkan saat kamu melihatnya di film Harry Potter. Jika dalam Harry Potter McGonagall ditampilkan sebagai guru yang sudah berusia lanjut, dalam Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore, McGonagall digambarkan sebagai sosok perempuan berusia sekitar 30-an yang begitu ceria, tegas, dan cekatan. Kamu tak akan menyangka jika tokoh tersebut adalah McGonagall sebelum ia memperkenalkan diri.
Hanya muncul satu kali dalam film Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, kamu tak akan menyangka jika buku The Monster Book of Monsters memiliki peran penting dalam film ini.
Ketika tas milik Newt diduplikasi oleh Bunty Broadacre (Victoria Yeates) untuk mengelabui para pengikut Grindelwald, salah satunya diisi dengan puluhan buku The Monster Book of Monsters. Kamu bisa bayangkan, dong, bagaimana repotnya para penyihir jahat tersebut saat The Monster Book of Monsters disentuh tanpa perlakuan khusus?
Terakhir, kamu pasti tak asing dengan lukisan satu ini. Yap! Ini adalah lukisan Ariana Dumbledore, adik bungsu Albus yang meninggal dunia karena tak sengaja terkena sihir.
Jika diperhatikan, dalam Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore, lukisan ini memang lukisan biasa. Tapi, siapa sangka, jika puluhan tahun setelahnya, di balik lukisan Ariana terdapat pintu yang menghubungkan kedai Aberforth dengan Room of Requirement.
Itulah tadi deretan hal dalam Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore yang mengingatkanmu akan film Harry Potter. Jadi, kamu sudah menonton filmnya belum?
