Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Fakta ‘The King’s Man’, Hadirkan Kisah Fiksi Berbalut Sejarah

Film penutup akhir tahun yang sayang kamu lewatkan

Niken Ari Prayitno

Pada penghujung tahun 2021 ini, 20th Century Studios mempersembahkan The King’s Man, prekuel dari dua film Kingsman sebelumnya; Kingsman: The Secret Service dan Kingsman: The Golden Circle. The King’s Man mengungkap asal usul badan intelijen independen pertama melalui petualangan yang menampilkan para tiran dan dalang kriminal, dalam merencanakan serangkaian peristiwa bersejarah untuk memicu perang yang akan memusnahkan jutaan orang. 

Film ini disutradarai oleh Matthew Vaughn dan dibintangi oleh Ralph Fiennes, Gemma Arterton, Rhys Ifans, Matthew Goode, Tom Hollander, Harris Dickinson, Daniel Brühl, dengan Djimon Hounsou dan Charles Dance.

Berbeda dengan film-film Kingsman sebelumnya, The King’s Man akan membawa kita ke satu abad sebelumnya, dalam rangkaian peristiwa bersejarah di era Perang Dunia I dan menjelajahi asal mula agensi Kingsman; hingga bagaimana dan mengapa agensi tersebut dibentuk. 

Berbicara tentang film ini, Popbela sempat hadir ke press conference The King’s Man secara virtual beberapa waktu lalu. Berikut deretan fakta The King’s Man yang dituturkan langsung oleh sutradara dan pemainnya.

Terinspirasi dari gabungan film The Man Who Will Be King dan sejarah pasca Perang Dunia I

Dok. 20th Century Studios

Dalam konferensi pers, sutradara Matthew Vaughn mengatakan bahwa film ini terinspirasi dari gabungan film The Man Who Will Be King dan sejarah pasca Perang Dunia I. 

"Saat aku menonton ‘The Man Who Will Be King’, saya berseloroh dengan rekan saya dan mengatakan bukankah bagus untuk membuat The Man Who Will Be Kingsman? Film tersebut, menurut saya, juga bisa menjawab pertanyaan Eggsy (Taron Egerton) untuk Harry Hart (Colin Firth) yang bertanya soal asal mula berdirinya organisasi rahasia Kingsman yang mungkin juga menjadi pertanyaan banyak orang," jelas Matthew.

Kemudian, Matthew menambahkan, agar lebih terasa nyata, ia menambahkan kisah sejarah pasca Perang Dunia I, termasuk soal Perjanjian Versailles di tahun 1919.

Pertarungan pedang menjadi adegan favorit Ralph Fiennes

Dok. 20th Century Studios

Beralih ke pemeran utama dalam film ini, Ralph Fiennes. Pemeran Duke of Oxford ini sangat bahagia bisa bergabung dengan proyek film The King’s Man. Salah satu adegan yang menjadi favoritnya sepanjang film adalah adegan pertarungan menggunakan pedang.

"Saya sangat bahagia bisa bergabung dengan film ini. Setiap detail dari film 'The King’s Man' benar-benar dipersiapkan dengan sangat baik. Saya merasa terhormat bisa beradu peran dengan para aktor hebat di sini dan akan menjadi pengalaman luar biasa yang tak akan saya lupakan. Dari semua adegan yang saya lakukan, pertarungan menggunakan pedang adalah yang akan paling saya ingat sebab begitu berkesan. Saya bangga bisa melakukannya di usia saya ini," ungkap Ralph.

Polly, satu-satunya tokoh perempuan hebat yang tampil di film ini

Dok. 20th Century Studios

Sama seperti film Kingsman sebelumnya, ada satu karakter perempuan yang menonjol dan menjadi second lead di balik suksesnya sang tokoh utama. Dalam film kali ini, tokoh perempuan hebat itu bernama Polly yang diperankan oleh Gemma Arterton.

Polly digambarkan sebagai sosok pelayan Duke of Oxford yang tak hanya setia, tapi juga begitu cerdas. Dari Polly-lah, Duke of Oxford dapat memecahkan kode rahasia tingkat tinggi lebih dulu dibandingkan dengan badan intelijen pemerintah. 

Gemma mengaku sangat bangga bisa memerankan sosok perempuan tangguh ini. Menurutnya, peran perempuan, bahkan dalam Perang Dunia I, kerap terabaikan padahal mereka memiliki tugas yang tak kalah penting.

"Dalam Perang Dunia I, perempuan memang tidak terlihat di garis depan atau sebagai pemimpin. Namun, di balik kemenangan perang, selalu ada perempuan hebat yang membantu. Misalnya, sebagai pemecah kode rahasia atau pembawa pesan penting. Hal ini yang membuat saya merasa sangat terhormat untuk memerankan Polly karena ia adalah bukti bahwa perempuan merupakan sosok yang luar biasa," jelas Gemma.

Conrad Oxford, tokoh yang mengajarkan banyak hal bagi Harris Dickinson

Dok. 20th Century Studios

Kehadiran Harris Dickinson pada film ini bukan hanya menambah lengkap jalan cerita. Namun, bagi Harris, film ini mengajarkannya banyak hal. Mulai dari belajar dialek, hingga bertarung.

"Film ini mengajarkan saya banyak hal. Mulai dari belajar dialek, meski saya orang Inggris, tapi tetap saja ada perbedaan dialek di masa kini dengan masa lalu. Lalu, saya juga belajar bertarung, menggunakan pedang dan senjata. Cukup lama saya mempelajari ini sampai akhirnya benar-benar sedikit mahir untuk syuting. Sungguh, pengalaman yang begitu berkesan," jelas Harris.

Sinopsis The King’s Man

Dok. 20th Century Studios

The King’s Man menampilkan cerita sejarah dengan cara unik khas Kingsman, namun tetap menunjukkan dampak dan kehancuran dari peperangan. Film ini juga menonjolkan detail-detail penting yang menceritakan keterlibatan Kingsman dalam peristiwa-peristiwa tersebut. Mulai dari Perang Dunia I, hingga Perjanjian Versailles.

Matthew Vaughn memiliki harapan besar terhadap The King’s Man dalam menceritakan bagaimana spionase berubah dari masa ke masa. The King’s Man adalah petualangan epik yang akan membawa penonton dalam perjalanan yang tidak terduga dan penuh dengan emosi. 

Sama seperti film-film Kingsman terdahulu, The King’s Man juga memperlihatkan Toko Penjahit Kingsman yang juga berfungsi sebagai markas dan gudang senjata organisasi di London. Unsur fashion, secara spesifik setelan jas yang elegan, merupakan hal integral di film Kingsman sebelumnya, tak terkecuali dalam The King’s Man.

Sebelum menyaksikan The King’s Man yang sudah tayang di bioskop mulai 22 Desember 2021, simak dulu trailer-nya berikut ini.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration