Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

10 Tips Membuat Taman di Rumah Bagi Pemula

Hanya perlu alat dan pengetahuan yang tepat

Natasha Cecilia Anandita

Siapa penyuka tanaman? Siapa yang ingin membuat taman di rumah tapi bingung mengawalinya? Tenang di artikel kali ini Popbela akan memberitahumu tips dan langkah membuat taman di rumah. Tips ini mudah dilakukan terlebih untuk kamu para pemula.

Kehadiran tanaman atau taman di rumah, akan membuat rumahmu semakin segar dan estetik. Bahkan, adanya taman akan membuat kualitas udara di sekitar rumahnya bagus. Tak hanya itu, taman yang kamu buat di rumah bisa kamu isi dengan berbagai sayuran dan buah-buahan hingga bumbu dapur, sebagai bahan makanan yang fresh, higienis, sehat dan hemat.

Dengan alat dan pengetahuan yang tepat, membuat halaman belakangmu menjadi surga tanaman akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Yuk, ikuti 10 cara membuat taman di rumah dan manfaatnya bagi kamu para pemula.

1. Pilih tanaman yang akan di tanam

unsplash.com/laura-cordido

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih jenis tanaman apa yang akan kamu tanam. Jika kamu masih bingung, pakailah panduan zona iklim, maksudnya adalah ketahuilah zona iklim di lokasi kamu berada. Lalu carilah tanaman apa yang sesuai untuk wilayah iklim di daerahmu dan musim untuk menanamnya.

Panduan kedua kamu bisa memilih tanaman yang ingin kamu konsumsi. Buah dan sayur favoritmu, rempah yang sering kamu gunakan, atau tanaman bunga yang cantik bisa kamu pilih untuk kamu tanam di tamanmu. Kamu juga bisa mempertimbangkan apakah tanaman buah dan sayur yang kamu tanam untuk disimpan dalam waktu yang lama, atau untuk langsung dikonsumsi.

Panduan selanjutnya adalah dengan memerhatikan ruang berkebun di rumahmu yang tersedia. Jika hanya memiliki ruang untuk taman kecil, sebaiknya hindari tanaman berukuran besar.

2. Pilih lokasi yang tepat untuk menanam

unsplash.com/jonathan-hanna

Tips kedua adalah memilih lokasi yang tepat untuk menanam. Sebagian besar bunga dan sayuran memerlukan beberapa jam sinar matahari langsung sehari, jadi carilah area yang menerima cukup sinar matahari penuh untuk apa yang kamu tanam. Menanam tanaman juga akan lebih mudah di sebidang tanah datar yang tidak banyak didatangi angin kencang.

Pikirkan pula akses di taman baik untuk memetik, menyiram dan merawat tanamanmu. Serta pilihlah lokasi yang aman dari hewan liar, binatang peliharaan, atau yang jauh dengan area bermain anak. Hal-hal tersebut dapat mengganggu pertumbuhan tanaman di kebunmu.

3. Membuat ‘tempat tidur’ atau bak tanaman untuk tamanmu

unsplash.com

Setelah menentukan letak taman, selanjutnya adalah tentukan jenis dan ukuran taman. Hal itu bisa dilakukan dengan membuat ‘tempat tidur’ atau bak tanaman atau biasa disebut juga bedengan. Pastikan untuk menanam tanamanmu di bedengan bukan berbentuk baris tunggal. Langkah pertama untuk membuat bedengan adalah membersihkan vegetasi yang ada. Bersihkan gulma dan rumput liar yang tumbuh di area taman yang telah kamu tetapkan.

Bedengan yang ditinggikan memang menarik dan dapat mempermudah pekerjaan di kebunmu, tetapi itu juga akan membuat tanamanmu lebih cepat kering. Bedengan harus berukuran 3 hingga 4 kaki dan panjangnya harus kira-kira 10 kaki atau kurang. Bedengan biasanya berbentuk persegi atau persegi panjang, namun kamu juga bisa memanfaatkannya dengan pipa tak terpakai atau barang tak terpakai lainnya.

Di dalam bedeng taman, tempatkan tanaman dalam barisan atau pola kotak. Tujuannya untuk meminimalkan ruang berjalan dan memaksimalkan ruang tumbuh untuk tanaman. Kamu bisa menambahkan pupuk dan tanaman pendamping ke area penanaman untuk menarik serangga yang bermanfaat dan meningkatkan kualitas hasil tanaman.

Pastikan setiap tanaman memiliki cukup ruang untuk tumbuh. Tanaman yang terlalu padat akan mengalami kesulitan untuk berkembang. Sebuah taman kecil yang dirawat dengan baik, dapat menghasilkan lebih dari sebuah taman besar yang tidak dirawat dengan baik.

4. Sediakan peralatan dasar berkebun

pexels.com/gary-barnes

Alat yang tepat membuat berkebun menjadi kesenangan dan bukan beban. Seperti memasak memiliki berbagai peralatannya sendiri, berkebun pun demikian. Setidaknya kamu harus berinvestasi untuk menyediakan peralatan dasar berkebun untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Peralatan dasar berkebun meliputi:

  • cangkul taman
  • Perkelahian cangkul
  • penggaruk tanah
  • penggaruk daun
  • Sekop Taman atau Sekop pegangan D
  • Perkakas

Jangan membeli peralatan dasar berkebun dari plastik yang murahan. Lebih baik kamu membelinya langsung ke toko khusus berkebun. Alat dengan ukuran yang tepat dapat mengurangi risiko cedera. Alat yang baik dan tepat akan menghemat waktu dan tenaga. Tak lupa untuk selalu menjaga peralatan berkebunmu tetap bersih dan tajam.

5. Uji tanahmu

unsplash.com/gabriel-jimenez

Sebelum mulai menanam, kamu perlu mengetahui sesuatu tentang tanah kebunmu. Misalnya apakah pH tanah asam, basa, atau netral? Apakah itu berbentuk pasir, tanah liat, lanau, batu, atau campuran keempatnya? Apakah ada risiko kontaminasi tanah dari struktur terdekat, jalan raya atau sumber lain? Apakah itu memiliki jumlah nutrisi dasar yang baik?

Beberapa pertanyaan di atas dapat terjawab hanya dengan melihat tanah. Namun, lainnya mungkin memerlukan adanya tes/pengujian tanah tes di rumah maupun tes laboratorium profesional. Seperti menguji apakah tanah tersebut terkontaminasi zat beracun seperti timbal dan arsenik.

Jika racun ditemukan di atas ambang batas aman, sebaiknya jangan menanam makanan di tanah. Sebagai gantinya, tanam makanan di bak tanaman kayu yang ditinggikan dengan penghalang di bagian bawah untuuk mencegah akar masuk ke tanah di bawah. Kamu juga harus mengetahui kadar nutrisi yang terkandung, jika kekurangan maka pelajari cara untuk menyeimbanginya.

6. Persiapkan tanahmu

pexels.com/lisa

Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan tanah. Sebagian besar tanaman lebih menyukai tanah yang dalam, berdrainase baik, dan subur yang kaya akan bahan organik. Akar tanaman membutuhkan tanah yang baik untuk menghasilkan sayuran dan buah yang baik.

Tanah yang sehat dan hidup sama dengan tanaman yang sehat dan hidup. Tanaman akan memiliki ketahanan yang baik terhadap penyakit dan hama serta mengandung lebih banyak nutrisi. Tambahkan kombinasi berbagai jenis bahan organik, termasuk kompos, cacing dan mulsa.

7. Memilih antara menanam dengan benih atau bibit transplantasi

unsplash.com/markus-spiske

Jika kamu ingin menanam varietas tertentu, terutama varietas pusaka, kamu mungkin perlu menanamnya dari biji atau benih. Cara ini juga bagus untuk menghemat uang, tetapi kamu mungkin akan melalui proses yang panjang dengan adanya potensi hambatan selama proses tersebut.

Sebagai alternatifnya, kamu bisa menggunakan bibit transplantasi. Berikut ada beberapa tips untuk membantumu menemukan tanaman terbaik dari bibit transplantasi:

  1. Carilah pot yang ukurannya kira-kira sama dengan tanaman. Tanaman besar dalam pot kecil lebih mungkin terikat akar (akar kusut dan tumbuh melingkar di dalam pot) dan bisa menderita shock transplantasi saat ditanam di kebun.
  2. Perhatikan tanda-tanda stres pada tanaman seperti kerusakan serangga atau daun kuning. Jika kamu menemukannya sebaiknya hindari, ya, Bela.
  3. Tanyakan pula, apakah tanaman atau benih yang kamu pilih itu dirawat atau disemprot dengan bahan kimia yang berpotensi berbahaya seperti pestisida neonicotinoid. Pasalnya serangga penyerbuk sangat penting untuk tanaman buah di kebun, jadi sebaiknya ketahu apakah perawatannya dapat membahayakan atau tidak.

8. Menanam dengan hati-hati

unsplash.com/neonbrand

Setelah memilih bibit, langkah berikutnya adalah menanam dengan hati-hati. Biasanya ada langkah penanam di bagian kemasan bibit yang kamu beli. Untuk lebih jelasnya, berikut ada langkah-langkah menanam tanaman dengan baik:

  • Pastikan untuk menaburnya pada kedalaman yang tepat yang ditunjukkan pada kemasan. Padatkan tanah di atasnya dengan telapak tangan dan sirami setiap kali permukaan tanah mengering.
  • Saat menanam bibit, balikkan pot dengan hati-hati sambil meletakkan tanganmu di atas tanah dengan batang di antara jari-jari. Peras pot dengan lembut di semua sisi dan goyangkan.
  • Pegang massa tanah di tanganmu dan pijat ringan sampai akarnya tidak lagi menempel pada bentuk pot. Jika tanaman terikat akar, kamu harus memijatnya lebih kuat, bahkan mungkin menggunakan pisau untuk melonggarkan akar.
  • Terakhir, gunakan tangan Anda atau sekop kecil untuk membuat lubang di tanah tidak lebih besar dari massa akar. Posisikan tanaman, tutupi akar dengan tanah (pastikan tidak menutupi bagian batang apa pun dalam proses.

Selain itu, kamu juga bisa mengikuti tips berikut untuk menanam tanaman dengan tips:

  • Tanam benih kira-kira 3 kali lebih dalam dari diameter benih, kecuali ada petunjuk lain pada kemasannya. Beberapa biji membutuhkan cahaya untuk berkecambah.
  • Untuk bibit transplantasi, kebanyakan transplantasi ditanam pada kedalaman yang sama dengan saat mereka tumbuh di dalam pot. namun ada juga jenis tanaman yang tidak harus ditanam seperti itu, contohnya adalah tomat yang dapat ditanam lebih dalam atau digali.
  • Tanaman muda lebih mudah rusak daripada tanaman yang lebih tua, jadi mereka mungkin membutuhkan perlindungan atau pengerasan saat ditanam di luar.

9. Rawat tamanmu

pexels.com/karolina-grabowska

Ada pepatah lama yang mengatakan, "Pupuk terbaik adalah bayangan tukang kebun." Siapa yang tahu maksudnya? Ya, maksudnya adalah kamu harus rajin rajin merawat tanamanmu. Kamu harus meluangkan waktu untuk merawat tamanmu. Banyaknya waktu yang diluangkan tergantung pada ukuran penanaman dan jenis tanaman, biasanya perawatan memerlukan waktu beberapa menit per hari hingga sehari penuh.

Salah satu komponen penting dalam merawat tanaman adalah penyiraman. Tanaman membutuhkan sekitar satu inci air per minggu selama musim tanam. Jika hujan tidak turun, kamu harus secara rutin menyirami kebunmu.

Penyiraman berlebih akan memperburuk kualitas tanaman. Tanah yang terlalu basah dapat menyebabkan biji dan akar membusuk. Jadi, selalu periksa tanah sebelum menyiramnya. Kamu bisa menggunakan pakan daun seperti teh kompos saat menyiram untuk memberi nutrisi ekstra dan dosis mikroba sehat untuk tanaman.

Hal lainnya dalam merawat tanaman adalah pembasmian hama dan penyakit. Tangkap gulma saat masih kecil dengan cangkul. Kamu juga bisa menyiasatinya dengan menggunakan mulsa. Cocokkan jenis mulsa dengan setiap tanaman. Serpihan kayu sangat ideal untuk pohon buah-buahan, semak, bunga, dan tanaman besar berumur panjang lainnya. Sayuran mungil lebih menyukai mulsa yang tidak terlalu berat seperti jerami atau daun.

Serangga lebih tertarik pada tanaman yang stres atau dalam beberapa hal kekurangan. Sebaliknya, jika kamu memiliki tanaman yang sehat dan bergizi baik, maka serangga pun enggan masuk dan hasil panenmu akan lebih berkualitas.

10. Waktunya panen

pexels.com/zen-chung

Saat tanaman matang, pastikan untuk segera memanennya untuk mendapatkan kualitas terbaik. Sayuran hijau seperti selada biasanya setelah dipotong akan tumbuh kembali di waktu panen berikutnya. Untuk kacang dan kacang polong, kamu bisa memetiknya setiap dua hingga tiga hari. Panen jagung manis saat tongkol terisi penuh dan sutra berwarna gelap. Panen tomat dan paprika hijau, atau biarkan matang.

Rasa yang baik biasanya ketika embun pagi telah hilang, tetapi sebelum panas sore telah mereda. Jadi, gunakan waktu tersebut untuk panen, ya.

Berkebun juga baik untuk kesehatanmu, lho, Bela karena dapat melawan depresi, mengurangi stres dan memperbaiki pola makan Anda. So, tunggu apa lagi? Selamat mencoba dan selamat berkebun.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration