Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Suku Paling Unik yang Ada di Indonesia

Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik

Nabila Damaan

Sebagai negara yang kaya akan seni dan budaya, Indonesia dihuni berbagai macam suku yang menetap di segala pelosok Nusantara. Terlahir sebagai negara maritim yang terdiri dari  gugusan pulau menjadi faktor utama Indonesia memiliki keanekaragaman suku bangsa.

Melansir Indonesia.go.id Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air menurut sensus BPS tahun 2010. Suku Jawa adalah kelompok terbesar di Indonesia dengan jumlah yang mencapai 41% dari total populasi. Sedangkan di Kalimantan dan Papua memiliki populasi kecil yang hanya beranggotakan ratusan orang.

Indonesia sebagai negeri yang multikultural, pasti memiliki suku dengan keunikannya tersendiri, mulai dari tradisi, orang-orangnya, kesenian, makanan, dan kehidupan bermasyarakat yang berbeda-beda. Keunikan dan keberagaman itulah yang menjadi warna bagi salah satu negara yang dilewati garis khatulistiwa ini. 

Berbicara tentang suku dan keunikannya, kali ini Popbela akan menyajikan daftar tujuh tradisi unik dari beberapa suku di Indonesia yang masih dilakukan hingga saat ini. Penasaran? Simak terus artikel berikut ini.

1. Suku Baduy, Banten

egindo.com

Banyak di antara kita sudah mengenal suku Baduy. Kelompok etnis Sunda ini hidup bersama alam di Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Dibagi menjadi dua bagian, yakni suku Baduy Dalam, dan suku Baduy Luar. Walaupun berasal dari suku yang sama, keduanya dibedakan berdasarkan aturan adat yang berlaku.

Keunikan suku Baduy Dalam yang kita kenal adalah mereka masih sangat memanfaatkan alam sebagai penopang hidup terbesar suku ini, dan cenderung mengisolasi diri dunia luar. Berbeda dengan suku Baduy Luar yang sejatinya sudah sedikit berbaur dengan dunia luar dengan mengizinkan warganya untuk mengakses teknologi, seperti barang elektronik, dan sabun untuk mencuci.

2. Suku Korowai, Papua Barat

phinemo.com

Suku terunik selanjutnya berada di Papua Barat, Bela. Bernama suku Korowai, suku ini baru saja mengenal peradaban dunia luar sejak 30 tahun yang lalu. Sebagai salah satu suku yang ada di Indonesia, Suku Korowai memiliki tradisi dan kebudayaan yang cukup unik. Keberadaannya juga tidak mudah untuk ditemukan, terutama karena jumlahnya yang kini tidak lagi banyak, yakni hanya bersisa sekitar 3.000 orang saja. 

Suku Korowai ini bahkan pernah menjadi sorotan dunia karena dianggap sebagai suku yang masih mempraktekkan kanibalisme. Mengesampingkan tentang kanibalisme, suku yang baru terdeteksi sekitar 30-35 tahun yang lalu ini dulunya hanya mengandalkan alam untuk bertahan hidup.

rimbunkita.com

Karena tinggal di alam bebas mengharuskan mereka memiliki kemampuan untuk bertahan hidup. Salah satu keunikan yang dimiliki suku Korowai adalah mereka piawai membuat rumah pohon. Eits, bukan rumah pohon yang hanya didirikan beberapa meter dari permukaan tanah, melainkan suku ini mampu membangun rumah setinggi hingga puluhan meter di atas pohon, lho, Bela. Itulah mengapa mereka dijuluki sebagai manusia pohon.

3. Suku Mentawai, Sumatera Barat

GNFI.com

Suku Mentawai adalah nama salah satu suku yang menetap di Kepulauan Mentawai, Pulau Siberut, Sumatera Barat. Suku ini dikenal sebagai suku tertua yang ada di Indonesia yang memiliki tradisi tato Mentawai yang sangat terkenal. Tato yang melekat di sekujur tubuh terkait dengan peran dan status sosial penggunanya, dan setiap tato punya cerita, makna, serta selalu diiringi ritual saat pembuatannya.

Tidak sembarang tato, setiap motif yang dilukiskan di badan mereka memiliki filosofi tertentu. Selain itu, tato milik suku Mentawai ini dianggap sebagai tradisi tato tertua di dunia.

sukumentawai.com

Motif yang digunakan juga berbeda di setiap orang. Misalnya tato di kulit seorang ahli berburu berbeda dengan tetua adat, dan perempuan. Melansir GNFI penatoan dalam suku Mentawai ada tiga tahap. Pertama, saat usia sudah 11-12 tahun, mereka ditato di bagian pangkal lengan. Kedua, berusia 18-19 tahun dan ditato di area paha, dan ketiga, usia lebih dari 19 tahun dianjurkan pola durukat di bagian tulang rusuk bagian dada, titi takep atau telapak tangan, Titi Rere atau kaki bagian paha dan kaki, serta Titi puso atau pusar di bagian perut. Setelah itu dilanjutkan hingga seluruh tubuh.

4. Suku Bajo, Sulawesi Tengah

nationalgeographic.grid.id/

Suku Bajo merupakan salah satu suku di Indonesia yang terkenal sebagai suku yang hidup nomaden. Saat ini, Suku Bajo mendiami beberapa pulau di kawasan Taman Nasional yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah.

Mereka dikenal sebagai suku pemburu dan penjaga lautan Nusantara karena memang hidup di daerah pesisir pantai, salah satunya di Pulau Papan. Mayoritas rumah yang ada di Pulau Papan dibangun di atas air dan menjadi hunian para anggota suku Bajo. Inilah menjadi ciri khas dari suku ini. 

Karena tinggal di lautan, mereka memiliki kepiawaian dalam berburu ikan di dalam laut. Bahkan suku ini terkenal berkat kemampuannya menahan napas dalam kurun waktu yang lama kala mencari buruan ikan. Hebat, ya?

5. Suku Toraja, Sulawesi Selatan

indonesiakaya.com

Masih berasal dari pulau Sulawesi, kali ini kita melipir ke Selatan di mana menjadi tempat tinggal suku Toraja. Masyarakat Suku Toraja memang terkenal dengan tradisi pemakamannya yang unik. Selain upacara adat yang megah, selalu ada tempat khusus untuk memakamkan jenazah. Karena mereka percaya bahwa kematian tidak datang secara tiba-tiba, melainkan sebuah proses perjalanan bertahap ke dunia arwah atau akhirat.

Di sana terdapat dua tempat yang sangat terkenal dijadikan tempat peristirahatan orang-orang yang sudah meninggal, yakni makam tebing batu, dan pohon tarra. Untuk pemakaman orang-orang dewasa suku Toraja, biasanya menempatkan tubuh leluhur mereka di sebuah tebing batu yang sudah di desain untuk menopang tubuh mayat-mayat tersebut. 

Melansir GNFI, berbeda dengan prosesi pemakaman orang dewasa Suku Toraja lain, pasilliran adalah tradisi pemakaman bayi, khususnya yang meninggal sebelum tumbuh gigi. Bayi-bayi yang meninggal sebelum tumbuh gigi tidak dikubur di tebing-tebing atau gua, tetapi dimakamkan di sebuah pohon besar yang diameternya bisa 100 cm yaitu pohon tarra.

6. Suku Asmat, Papua

indonesiakaya.com

Dikenal sebagai salah satu suku terbesar di Papua, Suku Asmat menyimpan begitu banyak kearifan dan kekayaan budaya yang terkandung dalam setiap aspek hidup mereka. Suku yang disinyalir adalah keturunan dewa ini sangat menghormati alam dan para leluhur mereka. Penghormatan itu tergambarkan dari pakaian dan aksesori yang mereka gunakan, kesenian, ukiran, serta lagu-lagu mereka.

Suku Asmat dikenal dengan keahliannya dalam seni ukir. Menurut mereka memahat ada campur tangan roh (leluhur). Mereka percaya bahwa keahlian tersebut didapat sebagai keturunan dari Dewa Fumeripitsy. Ukiran menjadi media untuk menceritakan kisah-kisah kehidupan spiritual, masa lalu nenek moyang, hingga peraturan adat demi kelangsungan tradisi.

phinemo.com

Selain itu, dalam tradisi suku Asmat dikenal juga bangunan bernama Rumah Bujang atau biasa disebut dengan Jew. Rumah ini merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari kehidupan suku Asmat.

Jew ialah rumah utama, tempat segala aktivitas suku Asmat dilakukan. Saking pentingnya, ketika hendak mendirikan Jew harus diadakan upacara khusus terlebih dahulu. Hanya para pria yang belum menikah yang boleh tinggal di rumah Jew, Kecuali ketika ada acara besar, perempuan sesekali boleh masuk ke dalam Jew.

7. Suku Sasak, Lombok

bobo.grid.id

Satu lagi suku di Indonesia yang unik, yakni suku Sasak di Lombok. Suku ini selain dikenal dengan olahan kain tenun yang berkualitas, setiap perempuan akan dikatakan dewasa dan siap berumah tangga jika sudah pandai menenun (dalam bahasa Sasak disebut Sèsèk), pun memiliki tradisi pernikahan yang cukup unik. 

Dalam tradisi Sasak, seorang laki-laki harus menculik seorang perempuan untuk dijadikan pengantinnya. Laki-laki tersebut harus menempatkan perempuan tersebut keluar dari desa Sade selama 3 hari lamanya. Biasanya mereka akan menitipkan perempuan tersebut di rumah-rumah kerabat di daerah Mataram.

Selain itu, keunikan juga terlihat dari arsitektur bangunan masyarakat suku Sasak. Kebanyakan mereka menggunakan lantai berbahan semen yang dicampur dengan kotoran sapi, bahkan sebelum adanya semen dinding dan lantai mereka juga menggunakan kotoran sapi. 

Demikianlah 7 suku-suku yang terkenal unik yang ada di Indonesia. Selain ke-7 suku di atas adakah suku unik lainnya di Indonesia yang kamu ketahui?

IDN Media Channels

Latest from Inspiration