Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Fans K-Pop Buat Kritik Omnibus Law Trending Dunia, Ini Alasannya!

Katanya nggak butuh 9 miliar untuk K-Popers viralkan sesuatu

Meidiana Aprilliani

Ada yang menarik dari aksi protes pengesahan UU Omnibus Law yang disuarakan warganet di media sosial kemarin. Di Twitter, ternyata akun-akun penggemar K-Pop atau K-Popers membanjiri linimasa dengan tagar #GagalkanOmnibusLaw, #TolakOmnibusLaw, #MosiTidakPercaya, sampai #DPRDisbandParty yang tembus hingga menjadi trending topik dunia, lho!

Wah, kok bisa, ya?

1. K-Popers kuasai Trending Topic Twitter

Menurut pendiri PT. Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, tagar yang menjadi trending topic di Twitter kemarin didominasi oleh cuitan yang berasal dari pengguna Twitter dengan avatar selebriti Korea Selatan. Menurut Fahmi, gelombang cuitan protes terkait Omnibus Law awalnya dimulai oleh aktivis mahasiswa.Namun, penggemar K-Pop yang kemudian membantu menyebarluaskan kritik ini ke seluruh dunia lewat media sosial. 

"Tampaknya puisi ini dimulai oleh aktivis mahasiswa, lalu diangkat dan diviralkan oleh K-popers sebagai ekspresi "perlawanan" mereka pada pengesahan UU Omnibus Law," tulis Ismail. 

2. K-Popers tak perlu imbalan besar untuk beri dukungan bersama

Menurut salah satu influencer K-Popers yang banyak disebutkan semalam, @ustadchen, tidak dibutuhkan uang dalam jumlah besar agar K-Popers mau turut aktif bersuara atas suatu isu. Selama, kritik ditujukan untuk hal yang benar dan demi kebaikan bersama. 

"Diliat dari replian ini ava kpop tweetnya sama semua, udah kayak bot/buzzer. A hard pill to swallow: kalo ngedukung hal yang bener, gak akan perlu keluarin duit sampe 9 milyaran buat bikin akun-akun kasih dukungan kayak gini," tulis akun bernama @ustadchen pada Senin, (5/10/20) kemarin. 

3. Tak semuanya baru ABG, ini alasan kenapa banyak K-Popers yang kritis

Influencer K-popers lainnya, @msofyan, juga mengatakan bahwa sebenarnya bukan hal aneh jika melihat K-Popers ikut tergerak untuk menyuarakan kriktiknya pada kebijakan pemerintah. Hal itu karena banyak dari K-Popers tersebut yang saat ini sudah di usia matang dan merupakan pekerja.

"Beberapa hal yang perlu digarisbawahi: banyak kepoper tua yang saat ini sudah bekerja dan aware dengan isu ini. Sangat aneh bilang semua ava kpop nggak paham isu ini. Temenku mayoritas kepoper yang kalo ke dizkorea ngembat freebies tolakangin dan koyo," tulisnya pada Selasa, (6/10/20) kemarin.

Kamu juga memperhatikan isu kritik Omnibus Law ini, nggak, Bela?

IDN Media Channels

Latest from Inspiration