Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Rukun Iman dan Rukun Islam Beserta Maknanya, Wajib Hafal!

Sudah hafal urutan dan maknanya belum, nih?

Meidiana Aprilliani

Rukun iman dan rukun Islam harus umat muslim hafalkan dan imani. Rukun iman sendiri berasal dari dua kata, yakni "rukun" yang berarti pilar atau tiang dan "iman" yang berarti kepercayaan. Artinya, rukun iman adalah pilar keimanan yang harus dimiliki oleh setiap muslim di seluruh dunia.

"Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasulnya-Nya," (Al-Baqarah: 285).

Sedangkan rukun Islam adalah pokok ajaran Islam yang terdiri dari beberapa perintah utama. Terdapat 5 rukun Islam yang terdapat dalam hadis berikut ini. 

“Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan”. (HR. Bukhari)

Dalam hidup, umat muslim pun diminta untuk memahami dan mengamalkan rukun iman dan rukun Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Tapi, kalau kamu belum hafal dan memahami keduanya, bagaimana cara mengamalkannya?

Kalau begitu, simak urutan rukun iman dan rukun Islam beserta maknanya yang wajib diketahui dan dihafal umat muslim berikut ini. 

Pengertian dan dalil tentang rukun iman

freepik.com/odua

Sebelum lebih lengkap membahas mengenai rukun iman dan rukun Islam, terlebih dahulu perlu diketahui pengertian dan dalilnya. Iman adalah meyakini dalam hati, mengamalkan dengan perbuatan, dan mengucapkannya dengan lisan.

Sedangkan rukun iman artinya pilar-pilar yang menyangga iman seorang muslim. Mereka juga meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah utusan Allah SWT yang menyampaikan kabar kepada manusia di bumi. 

Dalil mengenai rukun iman juga termaktub dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 136 berikut ini. 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa:136). 

Beberapa ulama menyimpulkan bahwa rukun iman berjumlah enam dengan berlandaskan pada hadis berikut.

فأخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره

Artinya: “Maka kabarkan padaku tentang iman, Rasulullah bersabda: Iman adalah bahwa kamu beriman kepada Allah dan malaikat-Nya, segala kitab-Nya, dan Rasul-Nya dan hari akhirat serta kamu beriman dengan qadar baik dan buruk.” (H.R. Imam Muslim)

1. Iman kepada Allah SWT

pexels.com/Thirdman

Rukun iman yang pertama, ada iman kepada Allah SWT. Dalam rukun iman pertama ini, umat muslim diminta untuk percaya dan mengimani bahwa satu-satunya Tuhan yang patut disembah hanya Allah SWT. Umat muslim juga diminta percaya dan mengimani bahwa Allah SWT yang telah menciptakan seluruh alam semesta dan segala isinya. 

"Berimanlah kamu kepada Allah dan malaikat-Nya dan kitab-kitab-Nya dan utusan-utusan-Nya dan hari kiamat dan imanlah kamu pada kepastian Allah dalam baik dan buruknya," (Hadis Imam Nawawi dalam Arbain).

Memercayai Allah SWT bukan hanya diungkapkan dengan kata-kata saja, tetapi juga dirujudkan dengan tindakan. Iman kepada Allah SWT bisa terwujud dalam 4 perkara berikut:

  1. Iman kepada keberadaan (wujud) Allah SWT
  2. Iman bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang tiada sekutu bagi-Nya
  3. Iman dengan Uluhiyyah Allah SWT
  4. Iman dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah SWT. 

2. Iman kepada malaikat

pexels.com/AnastasiaShuraeva

Selanjutnya, umat muslim diminta untuk mengimani malaikat Allah SWT. Malaikat sendiri diciptakan Allah SWT dari cahaya. Malaikat tidak memiliki nafsu seperti manusia dan tidak pernah melakukan apa yang dilarang oleh Allah SWT. 

Di mana, dari sekian banyaknya jumlah malaikat yang diciptakan, kita diminta untuk mengetahui 10 malaikat, yakni Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan. Tugasnya adalah sebagai perantara antara Allah dan makhluknya, salah satunya menyampaikan wahyu. 

Hikmahnya, mengingat peran-peran para malaikat di atas membuat kita waspada akan perbuatan baik dan buruk di dunia. Selain itu, kita pun semakin mengetahui keagungan Allah SWT lewat salah satu ciptaannya yang mulia, yakni para malaikat. 

Rukun iman kepada malaikat berarti meyakini bahwa:

  1. Malaikat bukan laki-laki maupun perempuan 
  2. Malaikat tidak makan dan minum 
  3. Malaikat tidak tidur 
  4. Malaikat tidak menikah dan tidak memiliki nafsu  
  5. Malaikat adalah makhluk yang mulia.

3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT

pexels.com/Alena Darmel

Allah SWT menurunkan kitab-kitab suci kepada Nabi dan Rasul untuk membimbing umat-umatnya. Bagi muslim, kita diwajibkan untuk mengimani setiap ayat dalam Al-Qur'an. Lewat Al-Qur'an, kita mengetahui dasar-dasar dalam berperilaku di dunia sebaik-baiknya sebagai seorang muslim. 

Selain Al-Quran, seorang muslim juga perlu mengimani kitab-kitab yang diturunkan Allah SWT. Kitab tersebut diturunkan kepada rasul-Nya yaitu kitab Zabur kepada Nabi Daud AS, kitab Taurat kepada Nabi Musa AS, dan kitab Injil kepada Nabi Isa AS.

Mengimani kitab selain Al-Quran artinya meyakini dan mempercayai bahwa kitab tersebut diturunkan Allah SWT. Sementara kitab Al-Quran selain dipercayai dengan sepenuh hati juga harus dijadikan pedoman dan diamalkan. 

4. Iman kepada Nabi dan Rasul

Freepik.com

Rukun iman selanjutnya, umat muslim wajib untuk mengimani nabi dan rasul-rasul Allah SWT. Rasul adalah seorang utusan Allah SWT yang diberi-Nya wahyu.

Berbeda dengan Nabi, wahyu yang diberi Allah SWT kepada Rasul-Nya diperintahkan untuk disebarkan kepada umat. Oleh karenanya, tidak semua Nabi adalah Rasul, tapi semua Rasul sudah otomatis adalah seorang Nabi. 

Jumlah Nabi menurut sebuah riwayat adalah 124.000 Nabi. Sedangkan Rasul berjumlah 313 orang. Namun dari sekian banyak Nabi dan Rasul tersebut, kita wajib mengetahui 25 di antaranya. 

Kedua puluh lima Nabi dan Rasul tersebut adalah Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Ya`qub, Yusuf, Ayub, Syu`ib, Musa, Harun, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa`, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad.

Mengimani Nabi dan Rasulakan mendatangkan berbagai keutamaan, salah satunya mendapatkan keselamatan dunia akhirat. Sementara orang yang tidak mengimaninya maka akan masuk ke dalam neraka.

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Fath ayat 13 berikut. 

وَمَنْ لَّمْ يُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ فَاِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ سَعِيْرًا

Artinya: "Dan barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala."

5. Iman kepada hari akhir (kiamat)

pexels.com/Konevi

Bela, apa kamu percaya bahwa hari akhir atau kiamat pasti akan datang? Dalam Islam, semua muslim diwajibkan untuk mengimani bahwa hari akhir benarlah ada.

Pada hari itu, seluruh amal kebaikan dan keburukan akan dihisab dan ditimbang dengan seadil-adilnya. Jika amalan baikmu lebih berat dari amalan burukmu, maka hadiah surga akan menanti. Namun jika sebaliknya, maka ganjaran nerakalah yang akan diberikan. 

Datangnya hari kiamat itu sudah dijanjikan Allah SWT dalam QS. Al-A'raf ayat 187 berikut. 

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Peristiwa hari akhir atau kiamat tersebut terjadi dalam dua macam, yaitu kiamat sugro atau kiamat kecil dan kiamat kubro atau besar. Kiamat sugro yang kini sudah sering terjadi misalnya gempa bumi, gunung meletus, banjir, dan lain sebagainya. 

Sedangkan kiamat kubro adalah kiamat sesungguhnya yang menghancurkan alam semesta beserta seluruh isinya. Kiamat kubro juga menjadi tanda mulainya kehidupan akhirat. Manusia nantinya akan ditimbang amalnya di dunia. Peristiwa tersebut telah diceritakan dalam Al-Qur'an surat Az-Zalzalah ayat 1-5.

"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat). Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.
Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya." (QS. Az-Zalzalah: 1-5). 

6. Iman kepada Qada dan Qadar (Takdir)

pexels.com/Danu Hidayatur Rahman

Rukun iman dalam Islam yang terakhir, Allah SWT memerintahkan umat muslim untuk mengimani takdir baik (qada) dan takdir buruk (qadar). Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah, qadar dalam bahasa diartikan sebagai takdir. Sedangkan, qada adalah hukum atau ketetapan. 

"Tiadalah sesuatu bencana yang menimpa bumi dan pada dirimu sekalian, melainkan sudah tersurat dalam kitab (Lauh Mahfudh) dahulu sebelum kejadiannya," (QS.Al-Hadid: 22). 

Qada artinya merupakan sebuah ketetapan yang telah tertulis, bahkan sudah ada sebelum Allah SWT menciptakan manusia. Catatan tersebut ada di dalam Lauh Mahfudz, berisi tentang kehidupan hingga kematian. Sementara qadar adalah ketentuan atau kepastian, baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, atau yang akan terjadi. 

Dengan mengimani qada dan qadar, manusia menjadi tidak sombong dan lupa diri bahwa dunia dan segala isinya hanyalah titipan Allah SWT yang sementara. Manusia juga akan bersikap rendah hati karena semuanya datang dari Allah SWT. 

Pengertian dan dalil tentang rukun Islam

Pexels.com/Thirdman

Melanjutkan pembahasan mengenai rukun iman dan rukun Islam, kini kita perlu mengetahui apa itu rukun Islam. Rukun Islam merupakan landasan atau pondasi untuk umat Islam yang senantiasa harus diamalkan agar terjaga keimanannya selama hidup. 

Terdapat 5 pilar di dalam rukun Islam yang meliputi syahadat, salat, puasa, zakat, dan haji berikut ini. 

1. Syahadat

pexels.com/Thirdman

Rukun Islam yang pertama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat. Di dalam kalimat syahadat, terdapat dua persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT.

2. Salat

pexels.com/Michael Burrows

Rukun Islam yang kedua tentu sudah dipahami bagi seluruh umat muslim. Sebab, umat muslim wajib melaksanakan salat lima waktu, yaitu salat subuh, zuhur, ashar, maghrib, dan isya. Salat tersebut menghubungkan antara hamba dengan Allah SWT yang gerakannya diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. 

3. Puasa

Pexels.com/Monstera

Rukun Islam yang ketiga adalah puasa yang artinya adalah menahan hawa nafsu dari segala hal yang membatalkannya. Puasa tersebut dikerjakan mulai dari azan subuh sampai dengan tenggelamnya matahari. 

Puasa yang wajiib dilakukan adalah puasa di bulan Ramadan. Selain itu, ada bermacam-macam puasa sunah yang bisa dikerjakan di luar Ramadan. 

4. Zakat

freepik.com

Zakat juga wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Zakat adalah harta tertentu yang harus dikeluarkan.

Dalam Islam, terdapat dua jenis zakat, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah harus dibayarkan ketika bulan Ramadan menjelang hari raya Idulfitri, sementara zakat mal dikeluarkan pada jangka waktu tertentu. 

5. Haji

unsplash.com/Ishan @seefromthesky

Rukun Islam yang terakhir adalah haji bagi yang mampu. Sebab, ibadah ini perlu biaya yang cukup besar dan juga fisik yang kuat.

Haji merupakan ibadah yang ditunaikan pada bulan haji di Tanah Suci. Rukun haji yang harus dilakukan adalah wukuf di Arafah, tawaf, dan sa'i. 

Demikian rukun iman dan rukun Islam yang wajib dipercayai oleh seorang muslim. Semoga ulasan di atas bermanfaat, ya!

IDN Media Channels

Latest from Inspiration