Iklan merupakan salah satu cara promosi suatu merek dalam memasarkan produknya. Banyak iklan yang dibuat secara kreatif agar para konsumen tertarik dan mau membeli produk-produk yang diiklankan tersebut. Berbeda dari kebanyakan iklan yang biasanya mudah dilupakan oleh masyarakat, 7 iklan yang sudah tidak tayang di televisi ini seolah menempel dengan kuat di benak masyarakat. Tujuh Iklan dengan konsep yang unik tersebut bisa tertanam di benak masyarakat karena terdapat ide, jingle, ataupun tagline-nya yang sangat unik dan menarik perhatian.
Daripada penasaran, berikut 7 iklan yang paling memorable dan membuat kamu akan langsung teringat dengan produk-produknya.
1. Kontes Jin
Iklan rokok Djarum 76 ini menampilkan kontes para jin dengan mengadu kesaktiannya. Acara ini diikuti oleh jin dari Indonesia dan jin dari negara lainnya. Jin dari Mesir ditampilkan dengan kemampuannya menghilangkan Sphynx. Jin dari negara Jepang menampilkan kesaktiannya dengan menghilangkan gunung Fuji. Sedangkan jin dari Indonesia, yang menggunakan pakaian adat Jawa, menunjukkan kesaktiannya dengan menghilangkan berkas-berkas yang berada di kardus. Awalnya, jin dari Indonesia ini ditertawakan karena dianggap remeh. Namun semua berubah ketika para penonton kontes tahu bahwa yang dilenyapkan oleh si jin ialah berkas perkara korupsi.
Iklan lucu dan satir ini kembali diingat oleh masyarakat akibat perstiwa kebakaran yang melanda gedung utama Kejaksaan Agung pada Sabtu malam (22/8). Iklan ini seolah menjadi gambaran atas peristiwa kebakaran tersebut, karena banyak masyarakat yang berspekulasi bahwa gedung yang menyimpang berkas perkara korupsi tersebut sengaja dibakar untuk menghilangkan jejak korupsi.
2. Sudirman
Salah satu iklan kartu perdana ini menjadi perbincangan publik dan terus diingat karena konsep yang ditampilkan sangat sederhana. Permainan kata yang unik lah yang membuat publik menjadi tertarik dan membuat iklan ini terus diingat hingga kini. Pada iklan ini, cerita yang ditampilkan ialah seorang anak muda yang sedang mencari tumpangan ke daerah Sudirman. Pemuda ini menelepon semua orang sambil bertanya "Bapak Sudirman?" Lalu sang bapak menjawab "Sukirman saya, Supriman, Sujiman, Sukijan".