Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Ucita Pohan Bicara Soal Arti Positivity yang Sesungguhnya

Tidak ada pintu lain selain terbuka dengan luka kita.

Andhina Effendi

Memiliki persona sebagai seseorang yang positif, Ucita Pohan justru berbicara bahwa positivity yang sesungguhnya bukan berarti harus positif dan bahagia setiap saat. Uchiet, yang berprofesi sebagai mc, radio broadcaster, dan seorang content creator, berbagi cerita soal perjalanannya dalam berdamai dengan dirinya sendiri.

Dalam rangka Festival Pulih, simak wawancara eksklusif Ucita Pohan bersama Popbela berikut ini.

Pentingnya tetap merangkul hal-hal buruk dalam hidup

Instagram.com/Uchiet

Dalam menampilkan citranya di depan umum, Ucita Pohan yang akrab dipanggil Uchiet ini selalu tampil sebagai pribadi yang positif dan terlihat bahagia. Namun tentu saja, Uchiet mengakui bahwa hal itu secara tidak langsung datang dari profesionalitas seorang entertainer. Dia pun tak mau mengungkapkan hal-hal sedih di publik, karena menurutnya hal itu cukup diberitahukan ke orang-orang terdekatnya saja.

"Dulu aku orangnya positif banget, mengagungkan yang baik, cerah ceria, tanpa mau mengakui ada sisi dark dalam kehidupan kita."

"Yang terjadi adalah, ya positif, sih, memang, di momen-momen tertentu yang personal, aku justru menjadi kesulitan untuk memahami ini apa, sih, yang terjadi dalam hidup gue."

"Ketika ada sesuatu yang buruk terjadi, aku jadi denial. Jadi nggak mau menyelesaikan problem tersebut, jadi avoiding, yang ada di kemudian hari itu jadi sesuatu yang tersimpan, abis itu kebuka lagi, jadi bom waktu," ujar Uchiet.

The real meaning of positivity

Instagram.com/Uchiet

Dari situlah, Uchiet kemudian belajar tentang arti positivity yang sesungguhnya. Bahwa menjadi positif itu penting, namun menurutnya, kita juga harus mengenali hal-hal buruk yang terjadi pada hidup kita.

"Ada momen aku akhirnya belajar tentang mindfulness, eksplor tentang hal-hal yang berhubungan dengan psikologi manusia. Baca-baca, ngobrol dengan teman practitioner. Akhirnya aku sadar, negativity ini juga sesuatu yang harus dirangkul, diakui. Nggak bisa kita hanya positif terus," jelasnya.

"Sekarang aku jadi tahu tentang the real meaning of positivity, adalah menerima juga bagian negatifnya. Ketika akhirnya bisa melihat itu as a whole, ada di titik netral, that's the real meaning of positivity. Sekarang aku udah nggak maksain diriku untuk positif terus, dan kalau ada hal negatif, ya sudah aku terima aja, nggak akan aku ngehindar."

Melepaskan definisi diri dari sekadar fisik

Sama halnya ketika bicara soal body positivity, Uchiet juga mengatakan bahwa nggak bisa selalu positif. Namun dia mengatakan yang perlu dilakukan adalah dengan melepaskan definisi diri kita dari sekadar fisik saja.

"Yang aku banyak ceritakan adalah body neutrality, yaitu melepaskan definisi diri kita dari sekadar fisik saja. Dulu, aku juga berproses, aku memaksa diri I have to love myself, tapi kalau aku ngaca dan aku nggak suka bentuk tubuh aku gimana?"

"Ketika akhirnya metodenya diganti, jadi aku harus melepaskan definisi diriku dari bentuk tubuh. Bahwa, you're more than just your body, aku jadi perlu pusing-pusing bicara soal badan terus."

"Aku ga pernah mengklaim bahwa i have this positive message about confidence, tapi ternyata banyak yang bertanya ke aku tentang ini. Akhirnya, aku jadi sering ngulang topik ini dan aku jadi diasosiasikan dengan topik ini. Akhirnya aku merasa, mungkin memang cerita ini yang ingin orang dengar dari aku. Kalau memang cerita ini yang dibutuhin sama orang, dan ini adalah fungsi aku di dalam society, ya udah I will tell my story, dan belajar lebih banyak tentang ini."

Popbela.com/Andre Wiredja

Uchiet juga setuju banget dengan tagline Festival Pulih, yaitu "rangkul kegagalan, rayakan luka", namun menurutnya secukupnya saja. Karena bagaimanapun, kita juga perlu bangkit dari kegagalan tersebut.

"Buatku, tidak ada pintu lain selain being vulnerable dan terbuka dengan luka kita. Karena untukku, filosofi 'pulang ke rumah' bukan hanya pergi ke dalam suatu rumah, tapi juga untuk kembali sehat dan kembali pulih."

Simak wawancara lengkap bersama Ucita Pohan di YouTube dan podcast di Spotify Popbela.com.

Mari bergabung dengan Festival Pulih by Popbela.com yang digelar pada 25, 26, 27 November 2021, disiarkan secara live di YouTube, Instagram, dan Website Popbela.com.

 

Photographer: Andre Wiredja (@andrewiredja)

Fashion Editor: Michael Richards (@myqrichs)

Stylist: Tbmyudi (@tbmyudi)

Asst. Stylist: Hafidhza Putri Andiza (@putriandiza)

Beauty Editor: Jennifer Alexis (@jj_alexist)

Makeup Artist: Ranggi Pratiwi (@ranggibeautyartisan)

Hair Stylist: Eka Sari Wahyuni (@ekahairrr)


Wardrobe

atasan printed dan rok AdaNir (@ada_nir)

IDN Media Channels

Latest from Inspiration