Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Review 'Keluar Main 1994': Filmnya Orang Makassar, Nih!

Film 'Keluar Main 1994' dibintangi komika Arif Brata

Aisyah Banowati

Komika Arif Brata resmi debut sebagai pemeran utama lewat Keluar Main 1994. Di bawah arahan Ihdar Nur, komika asal Makassar ini berperan sebagai anak SMA bernama Ibo. Diceritakan jika Ibo yang sedang merasakan dilema antara mengejar impiannya atau mengikuti keinginan orang tuanya. 

Menariknya lagi, Keluar Main 1994 bukan hanya diproduksi, ditulis, dan disutradarai oleh orang-orang Makassar, akan tetapi juga dibintangi oleh aktor dan aktris asal Indonesia Timur. Di dalamnya termasuk aktris pendatang baru Alisa Safitri, serta pelawak sekaligus aktor Arie Kriting. 

Penasaran dengan cerita dari Keluar Main 1994? Simak reviewnya dalam artikel ini, yap! Psstt... . Artikel ini mengandung spoiler yang mungkin akan membuat kamu merasa nggak nyaman jika belum menonton filmnya.

Punya jalan cerita yang sederhana

YouTube/Finisia Production

Film Keluar Main 1994 dikemas dalam genre komedi dengan konflik utama yaitu pertikaian antara Ibo dan ayahnya. Ibo yang gemar bermain bola benar-benar mengabaikan nilai akademismya yang sangat memprihatinkan. Meski sudah dua kali tinggal kelas, Ibo tak juga serius saat belajar di sekolah.

Ayah Ibo, yang tak suka melihatnya bermain bola, pun murka dan menyuruhnya mendaftar bimbel. Tak disangka, di sana Ibo malah bertemu dengan Vivi, kakak kelas sekaligus perempuan yang disukainya. Ibo yang awalnya bermalas-malasan pun menjadi semangat belajar. 

Di sisi lain, kedekatannya dengan Vivi malah menjauhkannya dari teman-teman seperjuangannya di sekolah. Ibo pun ditinggalkan dan dikeluarkan dari tim bola sebab dirasa sudah tak lagi setia kawan. 

Sederhana tapi bermakna

YouTube/Finisia Production

Yup, premis yang sederhana dalam film ini ternyata menyimpan pesan yang begitu mendalam. Keluar Main 1994 ingin melawan stigma bahwa sukses dan berprestasi hanya dapat diperoleh dari jalur akademis saja. Pada akhirnya, Ibo berhasil meluluhkan hati sang ayah melalui prestasi.

Pemilihan genre komedi pun membuat film ini tetap terasa menyenangkan meski seluruh percakapan menggunakan logat juga sisipan bahasa Makassar yang belum lumrah didengar. Tapi tenang saja, bagi kamu yang tidak mengerti akan tersedia subtitle berbahasa Indonesia.

Bangkitkan kenangan lama

YouTube/Finisia Production

Seringkali mengundang tawa saat menontonnya, Keluar Main 1994 juga berhasil membangkitkan kenangan lama akan masa penuh warna di SMA lewat ost-nya. Pemilihan lagu "Anak Sekolah" milik Chrisye—tergabung dalam album Nona Lisa yang dirilis pada tahun 1986—sebagai soundtrack rasanya pas untuk film ini. 

Di sisi lain, Ibo yang merupakan penggemar Rene Higuita turut mengajak penonton mengingat kembali aksi heroik kiper asal Kolumbia tersebut. Bagi saya sendiri, yang lahir sebagai Gen Z, baru tahu jika Rene Higuita pernah mencatat aksi penyelamatan bola 'nyentrik' yang pastinya sulit ditiru oleh kiper lain.

Last but not least, ternyata, scene acara TV 'Kuis Bola Matematika' dalam Keluar Main 1994 mengambil referensi langsung dari tayangan lokal masyarakat setempat. Jadi, untuk kamu yang besar di Makassar pasti akan merasa semakin dekat dengan film ini.

Di sisi lain, meski melabelkan diri dengan film komedi, ada banyak jokes yang saya sendiri kurang dapet sehingga seringkali 'terlambat' tertawa. Motivasi antar karakter untuk melakukan sesuatu pun kadang terasa kurang 'ngena' sehingga sulit bagi saya pribadi untuk bersimpati.

At the end, film Keluar Main 1994 menarik untuk ditonton. Namun, saat masuk bioskop pastikan kamu datang untuk menikmati tanpa perlu membanding-bandingkannya dengan film lain. Selamat menonton.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration