Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Menghabiskan Biaya Hingga Rp2 Triliun, Simak 8 Fakta Film 'The Ambush'

Berdasarkan kisah nyata salah satu insiden saat Perang Yaman

Aisyah Banowati

Angin segar menerpa industri perfilman dunia dengan tayangnya Al Kameen (The Ambush) pada 25 November 2021 di UAE. Menyuguhkan film aksi penuh ketegangan, Al Kameen (The Ambush) didasarkan pada kisah nyata tentang misi penyelamatan berani yang dilakukan tentara UEA (Uni Emirat Arab). 

“Al Kameen menceritakan kisah luar biasa tentang sekelompok kecil tentara yang menunjukkan keberanian, kepahlawanan dan persaudaraan dalam keadaan yang tak terbayangkan,” ungkap sutradara Pierre Morel, mengutip situs thenationalnews.com.

Menyuguhkan trailer yang penuh ketegangan, Al Kameen (The Ambush) akan segera hadir di bioskop Tanah Air, tapi sebelum menonton, simak fakta menariknya, yuk!

1. Ketika sekelompok kecil tentara terjebak

YouTube/GSC Movies

Selama patroli rutin di pegunungan, kendaraan tentara UEA disergap oleh pejuang musuh saat melewati ngarai sempit. Terjebak di bawah tembakan keras dari militan bersenjata, para tentara mulai menghadapi situasi putus asa. Sementara itu, di markas, komandan unit mulai menyusun strategi dan mencoba misi untuk menyelamatkan tentara yang terperangkap.

2. Diangkat dari kisah nyata

YouTube/GSC Movies

Terinspirasi oleh insiden yang terjadi selama konflik di Yaman, film patriotik ini mengambil latar di tahun 2018. Mencoba membuatnya semirip mungkin dengan kejadian aslinya, bahkan Kurtis dan Brandon Birtell—penulis naskah—sampai bertemu dan berbincang dengan para tentara. Di sisi lain, tim produksi berusaha menghadirkan pengalaman sinematik yang semirip mungkin dengan keadaan perang.

3. Banyak pihak terlibat

BTS Al Kameen (The Ambush)

Rumah produksi Image Nation Abu Dhabi berkolaborasi bersama AGC Internasional—Cabang AGC Studios di Amerika Serikat—menghimpun hampir 400 pemain dan kru. Pemeran utama film ini terdiri dari aktor-aktor asal UEA, di antaranya Marwan Abdullah Saleh, Khalifa Albahri, Khalifa Al Jassem dan Mohammed Ahmed, serta diproduseri oleh Derek Dauchy dan Jennifer Roth. 

"Film ini tidak seperti apa pun yang telah kami lakukan sebelumnya di UEA. Produksinya menampilkan pemeran dan kru terbesar yang pernah ada untuk produksi berbahasa Arab di GCC, menyatukan bakat lokal, regional, dan internasional untuk menceritakan narasi inspirasional ini," ungkap Hana Kazim selaku manajer film dan televisi lokal di Image Nation Abu Dhabi.

Bahkan, tim pembuat film dan konsultan budaya Emirat juga terlihat dalam produksi, lho!

4. Proses pra-produksi yang cukup panjang

BTS Al Kameen (The Ambush)

Melalui proses penulisan naskah selama kurang lebih 18 bulan, Derek Dauchy selaku produser mengungkapkan bahwa tim produksi perlu waktu untuk menggali setiap karakter yang akan ditampilkan. 

“Kami membutuhkan pemirsa untuk mengenal mereka dalam 20 menit pertama dan membawa pengetahuan ini bersama mereka saat aksi dimulai dan film berlanjut,” ujarnya dalam keterangan resmi.

5. Terpilihnya Pierre Morel sebagai sutradara

BTS Al Kameen (The Ambush)

Setelah jalan cerita selesai ditulis, tim mulai mencari siapa yang paling cocok untuk duduk di kursi sutradara. Bersama produser, tim produksi mencari sosok yang mampu memberikan drama perang yang kredibel dengan realisme karakter yang membuat film ini akan intens secara emosional, namun menarik dan pedih saat ditonton. 

Hanya dalam waktu singkat, Pierre Morel terpilih untuk duduk di kursi sutradara. "Setiap film dimulai dengan sutradara. Pierre Morel memiliki tingkat keterampilan tertentu dan visi yang jelas, dia tahu persis bagaimana mencapai apa yang dia inginkan dan itu penting, terutama dalam film bernilai produksi tinggi. Dia juga tidak melakukan aksi demi aksi, ada studi karakter yang intensif di baliknya," ungkap Jennifer Roth selaku produser. 

6. Tantangan bagi sang sutradara

Al Kameen (The Ambush)

Sebagai sutradara, Pierre Morel berusaha menghadirkan gambaran yang impresif di UEA dengan mengadopsi live effect selama pembuatan film, yang memberikan dimensi realitas dalam perwujudan ceritanya.

Pada wawancaranya bersama Emirates Today, sutradara asal Prancis ini mengaku Al Kameen (The Ambush) adalah pengalaman pertamanya mengarahkan film dalam bahasa Arab. 

BTS Al Kameen (The Ambush)

Untuk mengakrabkan diri dengan dialek Arab, Pierre banyak mendengarkan musik sebagai referensi utama dalam bekerja.

“Tentu saja, pengalaman yang membawa banyak tantangan pada awalnya, terutama karena saya tidak berbicara bahasa Arab, tetapi itu menarik, dan saya butuh sedikit waktu untuk memahami dialeknya. Serta nada bicara mereka, yang menonjolkan perasaan ke arah yang sebenarnya.”

7. Membutuhkan biaya yang tidak sedikit

alkameenfilm.com

Melibatkan ratusan pemain dan kru dari berbagai negara, live effect yang bukan main, serta proses syuting yang sulit, tidak mengherankan jika biaya produksi yang dibutuhkan untuk Al Kameen (The Ambush) mencapai 150 juta dolar atau lebih dari 2 triliun rupiah. 

Untungnya, film ini berhasil mencetak 100.000 penonton saat perilisannya yang pertama pada 25 November 2021 di UAE. Meraup banyak keuntungan, Al Kameen (The Ambush) berhasil menjadi film dengan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah box office di UAE. 

8. Scoring film dipercayakan kepada Harry Gregson

Al Kameen (The Ambush)

Nama Harry Gregson telah banyak menggubah musik untuk film terkenal. Mulai dari The Chronicles of Narnia, The Martian, Shrek, Mulan, The Equalizer, Man on Fire, hingga Kingdom of Heaven telah menunjukkan kehebatannya.

Mempercayakan Harry untuk bergabung ke dalam tim, nantikan scoring menggelegar, penuh tembakan, serta bunyi ledakan mendebarkan, yang akan membuat adrenalin kamu terpacu saat menontonnya!

Al Kameen (The Ambush)

Menyelesaikan proses syuting selama 58 hari, Al Kameen (The Ambush) banyak mendapat komentar positif dari penonton. Hingga kini, belum adanya pengumuman resmi kapan film ini akan tayang di bioskop Tanah Air. Kita tunggu saja kabar baiknya, ya!

IDN Media Channels

Latest from Inspiration