Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Berpengaruh & Pejuang Hak Perempuan, Ini Teladan 11 Istri Muhammad SAW

Istri Rasulullah SAW mendapat gelar Ummul Mukminin

Aisyah Banowati

Diketahui jika Rasulullah SAW memiliki 11 istri sah yang hampir seluruhnya adalah seorang janda. Meski memiliki istri hingga belasan, Rasul menikahi mereka bukan karena nafsu belaka. Ada saat di mana Rasul menikahi seorang perempuan sebagai jalan dakwah atau membebaskan seorang perempuan dari perbudakan dan kemiskinan. Siapa saja mereka? Yuk, simak kisahnya di bawah ini!

1. Khadijah binti Khuwailid (556 M - 619 M)

stock.adobe.com/Creativa Images

Tentunya sebagai umat muslim kita tidak lagi asing mendengar nama Khadijah. Nah, Khadijah merupakan seorang perempuan dari bangsa Quraisy yang memiliki karier dan finansial yang bagus. Dirinya adalah seorang janda dari dua suami sebelumnya, yakni Abi Haleh Al Tamimy dan Oteaq Almazomy.

Awalnya, Khadijah memperkerjakan Rasul untuk menjual dagangan miliknya. Merasa terkesan dengan kepribadian Rasul, maka menikahlah Khadijah dengannya. Menjadi perempuan pertama yang memeluk agama Islam, Khadijah tidak segan menggunakan hartanya dalam setiap perjalanan dakwah suaminya. 

2. Saudah binti Zam’ah bin Qois (Tidak diketahui - 674 M)

id.depositphotos.com/FS-Stock

Dikenal karena kepribadiannya yang ceria dan lucu, Saudah dinikahi Rasul beberapa bulan setelah Khadijah meninggal dunia. Sebelumnya, Saudah sudah menikah dengan Sakran bin Amr Al-Amiry yang meninggal dalam Perang Jalula.

Menjadi orang-orang yang paling awal masuk Islam, Saudah memilih untuk bermigrasi ke Abyssinia. Sayangnya, di sana dirinya mengalami berbagai cobaan, mulai dari finansial yang buruk hingga penindasan.

Setelah menikah dengan Rasul, dirinyalah yang merawat seluruh anak-anak beliau sekaligus anak kandungnya sendiri. Berkat kehadirannya, Rasul memiliki lebih banyak waktu untuk menjalankan misi kenabian. 

3. Aisyah binti Abu Bakar As-Shiddiq (612 M - 678 M)

id.depositphotos.com/FS-Stock

Aisyah merupakan satu-satunya istri Rasul yang dinikahinya dalam keadaan masih gadis. Dikenal cerdas, Aisyah merupakan salah satu dari tiga istri Rasul yang menghafal seluruh Alquran. Dirinya juga menjadi satu-satunya istri yang bersama Rasul ketika menerima wahyu, dan dipangkuannyalah Rasul wafat.

Setelah Rasul wafat, Aisyah memegang peranan yang penting dalam penyebaran Islam selama lebih dari 40 tahun. Dirinya juga banyak mengajar perempuan dan anak-anak, serta berhasil mencatat 2.000 hadis yang sahih.

4. Hafshah binti Umar bin Khattab (605 M - 665 M)

es.123rf.com/ ildintorlak

Anak dari sahabat dekat Rasulullah SAW, Hafshah, dinikahi Rasul setelah suaminya meninggal dunia dalam perang Badar. Hafshah sendiri merupakan putri dari Umar bin Khattab yang dikenal sebagai perempuan yang kuat dan cerdas. Dirinya mampu membaca dan menulis, serta telah menghafal Alquran.

Di sisi lain, Hafshah dikenal sebagai shawwamah, atau sosok perempuan yang rajin puasa, serta qawwamah yang artinya rajin salat malam. Selepas kepergian Rasulullah SAW, Hafshah menjadi salah satu perempuan yang berperan dalam dokumentasi Alquran untuk menjadi mushaf. Dirinya juga diberi amanah untuk menjaga dan memelihara kitab suci tersebut.

5. Zainab binti Khuzaimah (595 M - 624 M)

stock.adobe.com/zef art

Mendapat gelar “Ummul Masakin” berkat kasih sayangnya kepada kaum fakir miskin, Zainab dikenal berkat kebaikan dan kedermawanannya. Suaminya yang terdahulu bernama Abdullah bin Jahsy meninggal saat Perang Uhud. Sayangnya, tidak banyak kisah yang dapat diceritakan tentangnya, belum lama membina rumah tangga bersama Rasul, Zainab meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.

6. Ummu Salamah (596 M - 680 M)

stock.adobe.com/FS-Stock

Sama seperti Zainab, suami Ummu meninggal dunia dalam Perang Uhud. Ummu dikenal sebagai sosok perempuan cerdas yang lantang menyuarakan pendapatnya, terutama mengenai perempuan.

Dirinya rajin belajar dan bertanya kepada Rasul tentang kesetaraan gender hingga pembagian peran. Setelah Rasul wafat, Ummu terlibat dalam perekaman hadis, serta berhasil meriwayatkan 300 hadis, terutama yang berkaitan dengan perempuan.

7. Juwairiyah binti al-Harits (608 M - 673 M)

stock.adobe.com/Suppasit

Juwairiyah merupakah putri dari kepala suku Bani Mustaliq yang tertangkap saat perang antar sukunya dan umat Islam. Pernikahannya dengan Rasul membawa sukunya masuk Islam dengan terhormat dan menghilangkan penghinaan dari kekalahan mereka. Setelah pengumuman pernikahan disebarkan, seluruh harta rampasan yang diambil dari suku Bani Mustaliq dikembalikan dan semua tawanan dibebaskan. 

8. Zainab binti Jahsy (590 M - 641 M)

Shutterstock

Perintah menikah dengan Zainab diturunkan langsung oleh Allah SWT. Hal ini diriwayatkan dalam sebuah hadis, “Kalian dinikahkan oleh orangtua kalian, sementara aku dinikahkan oleh Allah dari atas langit yang tujuh.” (HR. Bukhari)

Sebelumnya, Zainab merupakan mantan istri dari anak angkat Rasulullah, Zaid bin Haritsah. Akibat pernikahannya yang tidak harmonis, keduanya bercerai kemudian Zainab menikah dengan Rasul.

Dari kejadian ini, maka sah bagi seorang ayah angkat mengambil istri dari mantan istri anaknya. Di sisi lain, Zainab dikenal sebagai perempuan yang dermawan. Tidak jarang dirinya menyisihkan rezekinya untuk disumbangkan kepada fakir miskin.

9. Ramlah binti Abu Sufyan (589 M - 666 M)

stock.adobe.com/Pixel-Shot

Ramlah merupakan putri dari Abu Sufyan, seorang pemimpin Quraisy yang saat itu merupakan musuh umat Islam. Suaminya adalah seorang Nasrani yang sempat pindah untuk memeluk Islam, namun kembali pada kepercayaannya yang lama hingga akhir hayatnya.

Penuh keberanian, Ramlah menyatakan keimanannya terhadap Islam tanpa rasa takut meski harus melalui berbagai kesulitan. Rasul pun meminang Ramlah yang juga dikenal dengan nama Ummu Habibah setelah mendengar kesulitan yang dialaminya. Setelah Rasul wafat, Ummu Habibah meriwayatkan sekitar 65 hadis dari Rasul dan Zainab binti Jahsy. 

10. Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab (610 M - 670 M)

stock.adobe.com/Pixel-Shot

Lahir dari suku Yahudi, Shafiyyah sempat menjadi tawanan saat kekalahan sukunya dalam Pertempuran Khaibar. Ketika menjadi tawanan, Shafiyyah diberi pilihan untuk memeluk agama islam dan dinikahkan dengan Rasul, atau tetap dalam agamanya dan dimerdekakan sepenuhnya. 

Shafiyyah adalah seorang keturunan Yahudi yang menyukai ilmu pengetahuan dan rajin membaca. Sejak kecil, dirinya sudah membaca kitab Taurat  yang menuliskan bahwa akan datang seorang nabi dari Jazirah Arab yang akan menjadi penutup nabi. Mempercayai hal tersebut, Shafiyyah memililh untuk memeluk Islam dan menikah dengan Rasul. 

11. Maimunah binti al-Harith (594 M - 674 M)

istockphoto.com/FS-Stock

Maimunah mendapatkan cahaya iman dalam hatinya saat mendengar kaum muslimin menang dalam Pertempuran Khaibar. Bersama suaminya yang terdahulu, Maimunah bercerai akibat perbedaan keyakinan yang mereka anut.

Dalam riwayat disebutkan jika Maimunah sendiri yang meminta untuk dinikahkan dengan Rasul, tujuannya agar jiwanya yang selalu haus akan ilmu dan akidah bisa mendapat siraman langsung dari sumbernya. 

Itulah kisah kesebelas istri Rasulullah SAW yang penuh keteladanan. Seluruh istri Rasulullah SAW mendapat gelar “Ummul Mukminin” atau ibu dari orang-orang mukmin. Sepeninggalan mereka, kisah perjuangan dan nilai-nilai pembelajaran yang mereka tinggalkan masih relevan ditiru hingga saat ini.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration