popbela.com/Zikra Mulia Irawati
Dalam film ini, Sabrina juga bertindak sebagai penulis skenario bersama Titien Wattimena. Salah satu kolaborasi idenya bersama perempuan yang akrab disapa Tinut ini adalah soal pemilihan profesi Gilang (Oka Antara) sebagai arsitek lanskap. Bukan asal pilih, ternyata pekerjaan itu punya filosofi tersendiri, lho, Bela!
"Mbak Titien tulis dulu pertama the whole treatment-nya dan aku pas baca itu tuh udah seneng banget. Karena rasanya apa yang kita pengen sampein udah terangkum semua. Akhirnya kita lanjut lagi development dan jadi script. Profesi Gilang yang landscape achitecht dan ya, itu, bener. Dia tahu bagaimana mengurus taman orang, menghidupi bagaimana itu tetap indah, tapi dia sayangnya karena beberapa hal, lupa bagaimana merawat rumah tangganya sendiri," terangnya.
Serupa, profesi Ambar (Marsha Timothy) sebagai pemilik kelas keramik juga punya maknanya sendiri. Berangkat dari ide Titien, Sabrina kemudian memolesnya agar filosofi kedua pekerjaan tersebut terjahit dengan rapi dan indah ke dalam cerita. Dengan begitu, cerita dapat meninggalkan kesan yang kuat hingga akhir.
"Keramik ini sebenernya, kalau dari sisi Gilang taman itu menjadi metafora pernikahan, untuk Ambar metafora pernikahan itu ya keramik itu. Mungkin kita bisa membuat itu dengan indah, tapi itu mudah pecah. Maksudnya, banyak faktor yang bisa memengaruhi itu bisa gagal juga banyak. Jadi ketika kita hilang konsentrasi sedikit pun bikin keramik bisa hancur. Dan itu juga aku pakai untuk sampai ke ending. Arti-arti semantik itu kita jahit sampai ke belakang karena dari Mbak Titien udah menawarkan seperti itu. Ada yang berusaha aku runcingin lagi untuk tarik secara ceritanya agar itu terasa lebih kuat dan sampai ke ending ada pay off-nya," sambung Sabrina.
Wah, nggak nyangka, ya, kalau proses produksi film Noktah Merah Perkawinan benar-benar sedetail itu? Kamu yang sudah nonton, nyadar nggak kalau profesi kedua tokoh utamanya punya keterkaitan dan makna sedalam ini?