Instagram.com/bryandomani_bd_
Melihat daftar lawan mainnya di Miracle in Cell No. 7 dimanfaatkan oleh Bryan untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya. Dari mereka, Bryan belajar untuk bisa lebih sabar mendengar dan selalu rendah hati.
“Aku belajar mendengar. Terkadang aku sangat terpaku sama dialog aku yang sudah aku baca sebelumnya. Tapi, mendengar dialog lawan main, aku pikir nggak pas kalau aku jawab sesuai dengan dialog yang ada di skenario. Tektokan antar pemain bisa berbeda karena improvisasi. Supaya scene-nya jadi hidup, aku benar-benar harus mendengar mereka ngomong apa jadi aku bisa tahu harus menjawab apa. Selain itu aku juga belajar untuk stay humble. They are stars but really humble. Itu yang membuat mereka bertahan sampai saat ini di industri hiburan.”
Hal ini pula yang menjadi salah satu alasan ia tidak ingin disebut sebagai seorang aktor. Merasa memiliki beban tersendiri, kata "seniman" ia rasa lebih elok ditambatkan pada status kariernya.
"I'm sorry, aku nggak suka dipanggil aktor. It's nice, tapi menambah beban. Secara tidak langsung hal itu pasti ada kan, bahkan di profesi apapun. Makanya aku ngga suka dilabeli itu. aku suka seni, aku suka musik, akting, jadi mungkin kata yang lebih tepat adalah artist atua seniman," jelasnya.
Duh jadi nggak sabar, ya Bela, untuk menonton film Miracle in Cell No. 7 dan melihat bagaimana akting Bryan di sini. Sampai artikel ini ditulis, masih belum diketahui pasti kapan film ini akan dirilis. Semoga saja pandemi ini segera berakhir dan kita bisa menonton bioskop lagi!