Chand Parwez, Produser Starvision, mengungkap produksi film Buya Hamka telah dilakukan sejak Din Syamsuddin masih menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jika ditotal, setidaknya film ini melewati masa produksi selama 9 tahun.
"Saya mengucap syukur, Alhamdulillah. Karena karya fenomenal yang berproses sejak Bapak Din Syamsuddin menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak saya untuk membuat Film tentang Buya Hamka, seorang ulama besar dan kiai nasionalis yang menjadi Ketua MUI pertama. Karya film kerjasama Starvision dan Falcon dengan MUI ini membutuhkan 9 tahun dengan biaya besar, kini telah siap tayang dibioskop. Bismillahirrohmanirrohim,” katanya.
Fajar sebagai sutradara juga melakukan riset mendalam untuk mendekati karakter Buya Hamka. Ia sampai mencari tahu buku apa saja yang dibaca dan mempelajari biografi sosok ulama legendaris ini.
"Menurut saya, ketika membuat biografi seorang tokoh, sutradara harus juga mempelajari cara berfikir si tokoh. Secara tidak langsung, kita berusaha untuk masuk kedalam pola fikir tokoh ini. Akhirnya tokoh dan sutradara ini memiliki kedekatan. Sehingga memudahkan sutradara saat membuat filmnya," ujarnya.
Buya Hamka direncanakan tayang serentak di layar bioskop Indonesia mulai 20 April. Akhirnya, penantian 9 tahun akan segera berakhir. Jangan lewatkan penayangannya, ya, Bela!