Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Film dokumenter Raminten Universe: Life is a Cabaret
Dok. Raminten Universe

Intinya sih...

  • Kisah Raminten Universe: Life is a Cabaret mengingatkan bahwa inklusivitas adalah tindakan nyata yang bisa memperkuat jembatan kemanusiaan di negeri ini.

  • Film ini menyoroti bagaimana kebaikan hati dan penerimaan tanpa syarat dapat menghapus stigma dan menciptakan ruang aman bagi semua orang.

  • Meski pendirinya telah tiada, Raminten Cabaret berkomitmen untuk melanjutkan visinya dengan mempertahankan panggung sebagai ruang aman bagi semua.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Popbela menjadi salah satu media yang terpilih untuk hadir di penayangan terbatas film dokumenter Raminten Universe: Life is a Cabaret yang diselenggarakan di Institut Français Indonesia (IFI) Thamrin. Film yang disutradarai oleh Nia Dinata ini menceritakan kisah di balik layar Raminten Cabaret Show, sebuah pentas kabaret terkenal di Yogyakarta.

Film yang turut melibatkan Dena Rachman sebagai Executive Producer itu turut mengulik sosok K.R.T Tanoyo Hamiji Nindyo. Figur bernama asli Hamzah Sulaiman yang merupakan seorang pengusaha, seniman, dan perancang busana, kemudian menjadi pendiri Raminten Group. Berikut fakta-fakta menarik tentang film dokumenter Raminten Universe: Life is a Cabaret.

1. Potret nyata ruang inklusif

Kisah Raminten Universe: Life is a Cabaret menjadi pengingat bahwa inklusivitas bukan hanya konsep, tetapi tindakan nyata yang mampu mentransformasi kehidupan dan memperkuat jembatan kemanusiaan di negeri ini. Penonton diajak menyaksikan realitas kehidupan masyarakat kota besar yang penuh keberagaman etnis, agama, gender, hingga latar belakang sosial yang kerap berhadapan dengan ketimpangan ekonomi, stereotipe, dan diskriminasi.

Saya ingin kisah Raminten menjadi cermin bahwa di negeri dengan keberagaman seluas ini, inklusivitas bukan hanya wacana, tapi sesuatu yang bisa kita wujudkan lewat tindakan sederhana setiap hari," tutur Nia Dinata.

2. Kisahkan kebaikan hati sosok Hamzah Sulaiman

Dok. Raminten Universe

Raminten sendiri diambil dari nama karakter fiksi yang diperankan oleh Hamzah Sulaiman saat ia masih muda. Berkat kepopulerannya, nama itu melekat dengan abdi dalem Keraton Yogyakarta yang akrab disapa Kanjeng Nindyo ini.

Menggunakan nama tersebut, Hamzah Sulaiman kemudian memanfaatkan seni dan budaya sebagai bahasa universal untuk menyatukan perbedaan. Film dokumenter ini menyoroti bagaimana kebaikan hati dan penerimaan tanpa syarat dapat menghapus stigma, memberdayakan komunitas yang terpinggirkan, dan menciptakan ruang aman bagi semua orang untuk berekspresi.

"Film ini mendorong kita untuk melihat bahwa di tengah urban chaos, nurani kebajikan adalah jembatan terkuat antar identitas, menyatukan sesama manusia. Semoga pemutaran film ini bukan hanya hiburan, tetapi juga pengingat bahwa masyarakat kita akan tumbuh kokoh jika dibangun atas dasar empati, penerimaan, dan inklusi nyata,” ujar Dena Rachman.

3. Raminten Cabaret setelah Hamzah Sulaiman tiada

Dok. Raminten Universe

Pengambilan gambar film dokumenter Raminten Universe: Life is a Cabaret dilakukan saat Hamzah Sulaiman sedang berjuang melawan penyakitnya. Oleh karena itu, beberapa footage memperlihatkan kerinduan para anggota kabaret akan kehadiran sosok yang telah menjadi mentor mereka ini.

Sayangnya, Hamzah Sulaiman mengembuskan napas terakhirnya pada 23 April 2025, sebelum sempat menyaksikan hasil akhir film Raminten Universe: Life is a Cabaret. Meski pendirinya telah tiada, Raminten Cabaret berkomitmen untuk melanjutkan visinya dengan mempertahankan panggung sebagai ruang aman bagi semua, menjaga keberagaman sebagai kekuatan, dan terus membuka peluang kerja bagi komunitas kreatif dan kelompok yang kerap terpinggirkan.

Warisan Raminten adalah keberanian untuk mencintai tanpa membedakan. Di tengah tantangan kota besar seperti segregasi sosial dan jarak antar kelompok, Raminten mengajak masyarakat untuk lebih peduli kepada sesama. Semoga pesan ini hidup di hati setiap penonton dan menginspirasi aksi nyata di komunitas mereka,” ungkap Ratri, Direktur House of Raminten.

Raminten Universe: Life is a Cabaret rencananya hanya akan ditayangkan secara terbatas bersama komunitas-komunitas yang ingin berkolaborasi. Kalau kamu ingin menonton dan tak mau ketinggalan informasi jadwalnya, jangan lupa ikuti akun Instagram resmi @ramintenuniverse, ya, Bela!

Editorial Team

EditorAyu Utami