Salah satu pegiat UMKM lokal yang terus beradaptasi di tengah pandemi adalah Nadya Amatullah Nizar, pemilik usaha fesyen muslim Nadjani. Berdiri pada 2011, Nadjani selalu menampilkan ciri khas produknya, yaitu motif abstrak beraneka desain dan warna.
Pemilik Nadjani, Nadya Amatullah Nizar, mengungkapkan bahwa pandemi memukul keras usahanya. Penjualan Nadjani secara keseluruhan mengalami penurunan hingga 30 persen.
“PSBB menyebabkan toko offline kami terpaksa tutup. Melihat pergeseran kebutuhan dan perilaku konsumen, saya dan tim mulai memikirkan inovasi produk agar dapat meningkatkan penjualan,” terang Nadya, di press conference yang diadakan secara online, Rabu (10/6).
“Kami akhirnya memberanikan diri merombak koleksi Ramadan yang sudah jadi, namun kurang laku, dan menjadikannya produk yang lebih dibutuhkan masyarakat, seperti masker kain, mukena dan celemek,” tambahnya.
Khusus untuk masker kain, seluruh keuntungan penjualannya didonasikan. Setiap ada pembelian masker kain lewat Nadjani, Nadya membelikan masker juga untuk masyarakat yang membutuhkan.
Seluruh masker yang dijual dalam rangka donasi ini habis dalam 2 menit lewat Tokopedia. Sejak bergabung dengan Tokopedia, omzet Nadjani kembali stabil. Hal ini menjadi titik terang bagi usaha dan 35 orang para pegawainya.
“Saya mendorong pegiat usaha lokal lain, khususnya di industri fesyen muslim, untuk terus berjuang di tengah normal baru ini, dengan terus berinovasi dan menciptakan peluang lewat kanal daring seperti Tokopedia,” tambah Nadya.