Pertama kali aku kenal SKii adalah bertahun-tahun lalu, saat menonton iklan di TV tentang perempuan paruh baya di Jepang yang tangannya awet muda karena pekerjaannya membersihkan beras di sana. Ada yang ingat iklan ini? Waktu itu masih skeptis dengan efek produk kecantikan asal Jepang ini. "Ah, paling hanya gimmick marketing," pikirku bertahun-tahun lalu.
Lalu 5 tahun lalu aku liburan ke Jepang saat musim dingin, tepatnya bulan Januari 2015. It was my first winter holiday, and it was soooooo cold. Suhunya mencapai minus 5 derajat di malam hari. Pelembap yang aku bawa dari Indonesia tak mempan merawat kulit wajah yang kering dan mulai dehidrasi karena angin musim dingin. Dengan kulit retak dan bibir pecah-pecah, aku menyusuri jalanan di Shinjuku dan menemukan sebuah toko yang menjual rangkaian SKii, lengkap dengan diskon 50%! Of course, auto beli dan coba, and that moment changed my life. Since that day, my skin has been happier and healthier. Seperti foto before dan after di atas, kulitku terhidrasi lebih baik dengan tekstur dan warna lebih merata, dan pori-pori yang terlihat lebih kecil. Jadi, worth it gak sih beli rangkaian SKII? Baca terus untuk tahu review jujur dariku, ya.
