Kulit sensitif nggak muncul secara tiba-tiba. Ada banyak faktor yang bisa memicu kondisi ini, baik dari dalam tubuh maupun lingkungan sekitar. Berikut 12 penyebab kulit sensitif yang paling umum:
1. Faktor genetik
Kalau orang tua kamu punya kulit sensitif, besar kemungkinan kamu juga mewarisinya. Biasanya kulit bawaan ini lebih tipis, sehingga lapisan pelindung alaminya gampang terganggu. Akibatnya, kulit lebih rentan terhadap paparan sinar matahari, produk skincare, maupun polusi sehari-hari.
2. Lapisan pelindung kulit lemah
Skin barrier berfungsi sebagai tameng alami kulit. Saat lapisan ini rusak, kelembapan mudah hilang dan zat berbahaya lebih gampang masuk. Itulah kenapa kulit jadi sering terasa kering, kasar, dan mudah merah bahkan hanya karena cuci muka.
3. Alergi
Reaksi alergi terhadap debu, makanan tertentu, atau bahan kimia bisa bikin kulit meradang. Misalnya, beberapa orang langsung muncul bercak merah atau gatal setelah makan seafood atau terpapar bulu hewan. Kondisi ini bisa berlangsung sebentar, tapi cukup mengganggu.
4. Perubahan hormon
Hormon punya pengaruh besar terhadap kesehatan kulit. Saat menstruasi, hamil, atau memasuki menopause, kadar hormon bisa naik-turun drastis. Perubahan ini membuat kulit lebih sensitif, gampang jerawatan, bahkan terasa lebih perih dari biasanya.
5. Penggunaan skincare yang keras
Produk dengan kandungan alkohol tinggi, pewangi, atau eksfoliator kuat bisa membuat kulit “protes”. Bukannya glowing, kulit justru jadi perih, kering, dan mengelupas. Eksperimen gonta-ganti skincare tanpa tes juga sering bikin kulit jadi makin sensitif.
6. Paparan sinar UV
Terlalu lama berada di bawah sinar matahari tanpa sunscreen bisa merusak kolagen dan memicu peradangan. Kulit jadi kemerahan, terasa panas, bahkan bisa terbakar (sunburn). Kondisi ini bikin kulit makin reaktif terhadap hal-hal kecil.
7. Cuaca ekstrem
Udara dingin yang menusuk atau panas menyengat sama-sama bisa bikin kulit kewalahan. Ditambah kelembapan rendah, kulit kehilangan air lebih cepat, sehingga terasa kencang, pecah-pecah, dan jadi lebih sensitif dari biasanya.
8. Polusi lingkungan
Debu, asap kendaraan, hingga asap rokok bisa menempel di permukaan kulit. Kalau dibiarkan, partikel polusi ini bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan iritasi. Lama-kelamaan, kulit jadi kusam, gampang merah, dan makin sulit ditangani.
9. Stres
Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang bisa memicu peradangan. Nggak heran kalau kulit jadi gampang breakout, merah-merah, atau makin peka terhadap skincare. Efek stres ini sering bikin kulit terasa lebih tipis dan gampang teriritasi.
10. Pola makan tidak sehat
Makanan berminyak, pedas, terlalu manis, atau konsumsi alkohol berlebihan bisa memperburuk kondisi kulit. Asupan gizi yang nggak seimbang juga bikin kulit kekurangan nutrisi penting, sehingga daya tahannya melemah dan lebih sensitif.
11. Kondisi medis tertentu
Beberapa penyakit kulit, seperti dermatitis atopik, rosacea, atau psoriasis, memang membuat kulit jadi ekstra sensitif. Kondisi medis ini biasanya membutuhkan penanganan khusus dari dokter kulit agar gejalanya tidak makin parah.
12. Kurang tidur
Tidur adalah waktu terbaik buat kulit memperbaiki dirinya. Kalau kamu sering begadang, proses regenerasi kulit jadi terhambat. Akibatnya, kulit terlihat kusam, gampang merah, dan lebih rentan terhadap iritasi ringan sekalipun.