Stres mungkin tidak bisa dihindari sepenuhnya, tapi kamu bisa mengelolanya agar tidak berdampak buruk pada kulit. Berikut beberapa cara yang bisa kamu terapkan.
1.Jaga Keseimbangan Emosi dan Mental
Kesehatan kulit berkaitan erat dengan kondisi mental. Coba luangkan waktu untuk aktivitas yang menenangkan seperti meditasi, journaling, atau sekadar jalan santai.
Mengelola stres secara sadar akan membantu mengurangi lonjakan hormon kortisol, sehingga produksi minyak di kulit lebih stabil.
2. Tidur Cukup untuk Regenerasi Kulit
Kurang tidur adalah salah satu pemicu utama stres dan jerawat. Saat kamu tidur, tubuh memperbaiki jaringan kulit dan menyeimbangkan kadar hormon.
Cobalah tidur minimal 7–8 jam setiap malam. Hindari paparan cahaya biru dari layar gadget satu jam sebelum tidur agar kualitas tidur membaik.
3. Pilih Skincare yang Sesuai dan Ringan
Gunakan produk dengan label non-comedogenic agar tidak menyumbat pori. Pilih bahan aktif seperti salicylic acid, niacinamide, atau zinc yang membantu menenangkan peradangan dan mengontrol minyak.
Hindari over-cleansing karena bisa membuat kulit kering dan justru memperparah produksi minyak sebagai respons kompensasi.
4. Konsumsi Makanan Seimbang
Stres kadang bikin kamu craving makanan manis atau berminyak. Namun, hati-hati, pola makan tinggi gula dan karbohidrat olahan bisa memperburuk jerawat.
Fokus pada makanan yang kaya antioksidan, serat, dan omega-3 seperti sayuran hijau, buah beri, dan ikan. Jangan lupa minum air putih cukup agar kulit tetap terhidrasi.
5. Batasi Menyentuh Wajah Saat Stres
Kebiasaan menyentuh atau memencet wajah saat stres bisa memperparah infeksi jerawat. Tangan yang kotor akan memindahkan bakteri ke wajah, apalagi jika kulit sedang sensitif.
Usahakan mencuci tangan secara teratur dan hindari menyentuh wajah kecuali saat mencuci atau mengaplikasikan skincare.
Stres bukan sekadar kondisi mental, tapi juga berdampak langsung pada kesehatan kulit. Jerawat yang muncul saat stres bukan mitos, melainkan reaksi biologis dari tubuh terhadap tekanan emosional.
Meski begitu, jerawat karena stres bisa dikelola. Dengan memahami pemicunya dan menerapkan gaya hidup serta skincare yang tepat, kamu bisa meminimalkan risiko breakout yang tidak diinginkan.
Ingat, merawat kulit bukan cuma soal produk, tapi juga soal menjaga keseimbangan hidup secara menyeluruh.
Jerawat stres seperti apa? | Jerawat karena stres biasanya muncul di area wajah yang mudah berminyak seperti dahi, hidung, dan dagu. Ciri khasnya adalah bentuknya yang meradang, muncul tiba-tiba, dan kadang terasa nyeri atau gatal. |
Bisakah stres menyebabkan wajah berjerawat? | Ya. Stres meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh, yang memicu produksi minyak berlebih dan memperburuk peradangan di kulit. Hal ini bisa menyebabkan pori-pori tersumbat dan akhirnya menimbulkan jerawat. |
Bagaimana mengetahui apakah jerawat disebabkan oleh stres? | Jika jerawat muncul saat kamu sedang mengalami tekanan emosional, jadwal padat, atau kurang tidur, kemungkinan besar stres adalah salah satu pemicunya. Perhatikan juga kebiasaan seperti sering menyentuh wajah atau tidak konsisten dengan rutinitas skincare. |
Artikel ini ditulis dengan dukungan AI berdasarkan referensi ilmiah dan editorial terpercaya. Untuk kondisi kulit tertentu, sebaiknya konsultasikan langsung ke dokter kulit.