Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
1.jpg
twelvebeauty.com

Intinya sih...

  • Sering gonta-ganti skincare dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, dan mengelupas.

  • Pergantian produk yang terlalu sering dapat merusak skin barrier, membuat kulit kering, sensitif, dan rentan berjerawat.

  • Kulit memerlukan waktu adaptasi sekitar 2–4 minggu setiap kali mencoba produk baru, terlalu sering berganti bisa meningkatkan risiko breakout.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kini, beragam skincare baru bermunculan hampir setiap hari. Tak sedikit yang tergoda untuk mencoba produk-produk terbaru demi mendapatkan kulit yang lebih cerah, bebas dari jerawat, dan sehat. Namun, di balik tren mencoba berbagai produk ini, ada satu kebiasaan yang kerap diabaikan dampaknya, yaitu sering gonta-ganti skincare.

Meski terlihat menyenangkan dan menjanjikan, terlalu sering berganti produk perawatan wajah justru bisa menimbulkan berbagai masalah pada kulit. Untuk itu, Popbela akan membahas tentang bahaya sering gonta-ganti skincare biar kamu lebih aware lagi. Simak baik-baik, ya!

Bahaya sering gonta-ganti skincare

seventeen.com

Berikut beberapa risiko kesehatan kulit yang bisa terjadi bila terlalu sering berganti produk skincare:

  1. Iritasi kulit
    Setiap produk skincare mengandung bahan aktif yang berbeda. Saat terlalu sering berganti produk, kulit tidak memiliki cukup waktu untuk menyesuaikan diri. Akibatnya, kulit bisa mengalami iritasi, kemerahan, rasa perih, hingga mengelupas. Terutama jika produk mengandung bahan aktif kuat seperti retinol, AHA/BHA, atau vitamin C.

  2. Skin barrier rusak
    Skin barrier adalah lapisan pelindung terluar kulit yang berfungsi menjaga kelembapan dan melindungi kulit dari bakteri serta polusi. Pergantian produk yang terlalu sering dapat mengganggu fungsi skin barrier, menyebabkan kulit menjadi kering, sensitif, dan rentan berjerawat.

  3. Kulit sulit beradaptasi
    Kulit memerlukan waktu adaptasi sekitar 2–4 minggu setiap kali mencoba produk baru. Bila terlalu sering berganti, kulit tidak sempat menyesuaikan diri, sehingga manfaat produk tidak bisa dirasakan maksimal. Ini bisa membuat seseorang terus menerus mencari produk lain, menciptakan siklus yang merugikan.

  4. Meningkatkan risiko breakout
    Sering gonta-ganti skincare dapat menyebabkan breakout atau jerawat parah. Hal ini karena kulit terus menerus terpapar kombinasi bahan aktif yang mungkin tidak cocok satu sama lain. Breakout juga bisa terjadi akibat reaksi alergi atau penumpukan bahan kimia baru yang membebani kulit.

Ciri-ciri kulit yang rusak akibat sering gonta-ganti skincare

isdin.com

Mengenali tanda-tanda kerusakan kulit akibat sering berganti produk sangat penting agar bisa segera mengambil langkah perbaikan. Berikut beberapa cirinya:

  • Kulit terasa perih atau terbakar setelah pemakaian produk

  • Muncul kemerahan atau ruam

  • Kulit menjadi sangat kering dan bersisik

  • Pori-pori membesar dan muncul jerawat meradang

  • Kulit tampak kusam dan kehilangan elastisitas

Jika kamu mengalami tanda-tanda di atas, ada kemungkinan skin barrier kamu telah terganggu akibat terlalu sering mencoba produk baru.

Ini tips menggunakan skincare agar hasil lebih optimal

brickellmensproducts.co.uk

Untuk menjaga kesehatan kulit, penting untuk menerapkan kebiasaan skincare yang tepat dan konsisten. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

  1. Kenali jenis dan masalah kulitmu
    Setiap jenis kulit memiliki kebutuhan berbeda. Sebelum membeli produk, pastikan kamu sudah memahami jenis kulit dan permasalahan yang ingin diatasi. Dengan begitu, kamu bisa memilih produk yang benar-benar sesuai.

  2. Berikut waktu adaptasi minimal 2-4 minggu
    Saat mencoba produk baru, gunakan secara rutin selama setidaknya 2–4 minggu untuk melihat hasilnya. Hindari menilai produk terlalu cepat karena kulit butuh waktu untuk beradaptasi dan menunjukkan perubahan.

  3. Jangan gunakan banyak produk baru sekaligus
    Jika ingin mencoba produk baru, tambahkan satu per satu secara bertahap dalam rutinitas skincare. Ini memudahkan kamu mengetahui produk mana yang cocok atau menimbulkan reaksi negatif.

  4. Perhatikan kandungan aktif
    Pastikan produk baru tidak mengandung bahan aktif yang terlalu keras atau saling bertabrakan dengan produk lain yang sedang digunakan. Misalnya, hindari menggunakan retinol bersamaan dengan AHA/BHA untuk mencegah iritasi.

  5. Konsultasikan dengan dokter kulit
    Jika kamu sering mengalami breakout atau iritasi setelah mencoba produk baru, sebaiknya konsultasi ke dokter kulit. Ahli dermatologi dapat membantu menyusun rutinitas skincare yang sesuai kebutuhan kulitmu.

Nah, sering gonta-ganti skincare mungkin terlihat menyenangkan karena memberi kesempatan mencoba banyak produk baru. Tapi, kebiasaan ini juga tidak selalu baik. Untuk mendapatkan kulit sehat, kuncinya adalah konsistensi dan kesabaran ya, Bela!

Editorial Team