Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Berisiko Tinggi, 7 Perawatan yang Nggak Boleh Dilakukan di Rumah

Filler sendiri? Jangan coba-coba, Bela

Dina Lathifa

Jika rutin merawat kesehatan kulit di klinik kecantikan, pandemi virus corona ini membuatmu melewatkan jadwal konsultasi dan perawatan oleh dermatologmu. Tentunya, kondisi kulit nggak bisa menunggu sampai masa wabah ini berlalu, bukan? Maka kamu memutuskan untuk melakukan perawatan kecantikan sendiri di rumah. Namun, bolehkah melakukan hal itu?

Mungkin kamu sudah sering melihat cara dokter melakukan tindakan ringan pada wajahmu, atau mungkin ada di media sosial yang menunjukkan langkah-langkahnya. Namun melansir dari Byrdie, sebenarnya ada beberapa perawatan klinik yang nggak boleh kamu lakukan sendiri di rumah. Apa saja?

1. Chemical Peels

Pexels.com/Gustavo Fring

Dermatolog nggak menyarankan untuk siapa pun melakukan chemical peel di rumah. Sebab, peeling dapat mengangkat lapisan terluar kulit. Memang ada produk chemical peeling yang dapat kamu beli untuk perawatan di rumah. Namun, nggak semua produk itu memiliki kandungan yang aman. Sebagian memiliki konsentrasi asam yang rendah, sebagian lainnya memiliki konsentrasi asam yang tinggi sehingga dapat melukai kulit.

Kandungan konsentrasi asam yang normal dalam produk peeling berkisar 10-30%. Namun, dermatolog menyarankan untuk selalu mulai dari yang paling rendah. Selain itu, jenis peeling yang cocok untuk dilakukan di rumah adalah superficial peel. Jenis peeling ini hanya mengendurkan lapisan luar kulit tanpa melukainya.

2. Ekstraksi blackhead

Pexels.com/Gustavo Fring

Punya masalah blackhead yang membandel? Karena nggak bisa mengunjungi klinik kecantikan langganan, kamu memutuskan untuk melakukan tindakan sendiri di rumah dengan menonton video tutorialnya di media sosial. 

Namun, dermatolog sebenarnya nggak menyarankan kamu untuk melakukannya sendiri di rumah. Mengekstraksi milia dan kista bukanlah tindakan perawatan yang mudah, Bela. Kamu harus hati-hati dalam melakukannya karena prosedur ini dapat menimbulkan inflamasi bahkan infeksi jika nggak dilakukan dengan benar atau nggak menggunakan peralatan yang higienis. Lebih jauh lagi, prosedur ini dapat menimbulkan luka pada wajah.

3. Microneedling

Pinterest.com/Zwivel.com

Microneedling merupakan salah satu perawatan kecantikan yang paling digemari beberapa tahun belakangan ini. Karena popularitasnya, akhirnya muncul peralatan microneedling untuk kamu bisa melakukannya di rumah. Namun, bukan berarti kamu wajib mencobanya sendiri, Bela.

Peralatan micro-needling di rumah dapat menyebabkan luka atau hiperpigmentasi pasca-inflamasi. Dermatolog menyarankan untuk melakukan microneedling ini di klinik kecantikan oleh tenaga ahli yang profesional sehingga kamu mendapatkan hasil yang lebih baik serta aman.

4. Dermal filler jenis apa pun

Pexels.com/Gustavo Fring

Dermatolog nggak pernah menyarankanmu untuk melakukan filler di rumah. Meski tersedia dermal filler yang dapat kamu beli sendiri, ini merupakan tindakan yang berbahaya. Sebab, kamu nggak tahu produk yang diterima.

Melakukan filler sendiri dapat menimbulkan banyak konsekuensi, seperti infeksi, kerusakan saraf, nekrosis kulit, bahkan kebutaan. Jika ingin melakukan filler, kunjungi dermatolog bersertifikasi dan ahli bedah plastik.

5. Skin Tag Removals

Pexels.com/Gustavo Fring

Skin Tag atau akrordon adalah daging tumbuh pada wajah yang terlihat seperti kutil. Peralatan untuk melakukan tindakan pengangkatan akrordon di rumah ini sudah tersedia dan dapat dibeli dengan mudah Namun, dermatolog nggak menyarankan untuk melakukan operasi tersebut sendiri. 

Sebab, alat tersebut nggak terjamin kebersihannya. Lebih jauh lagi, penting bahwa luka harus dievaluasi untuk menentukan jika ada daging tumbuh. Pada beberapa kasus, daging tumbuh itu dapat berupa kanker kulit yang harus diangkat melalui operasi.

6. Dermaplaning

Pinterest.com

Satu lagi tren kecantikan yang sedang digemari adalah dermaplaning, yaitu mengangkat sel kulit mati dengan menggunakan razor tajam. Praktik ini diyakini memiliki risiko lebih rendah daripada dermal filler atau chemical peels. Namun, bukan berarti kamu boleh melakukannya di rumah juga, Bela.

Dermaplaning membutuhkan kemampuan dan pengalaman agar menghindari luka luaran dan hiperpigmentasi pasca-inflamasi. Karena itu, ada baiknya untuk melakukan dermaplaning di klinik kecantikan karena tindakan tersebut akan dilakukan oleh tenaga profesional.

7. Tindakan apa pun yang menggunakan lem (Peels, ekstraksi, dan sebagainya)

Pexels.com/Polina Tankilevitch

Mungkin kamu pernah melihat beberapa video yang menunjukkan orang-orang menggunakan lem (atau cairan yang memiliki kandungan lem untuk menarik atau mengangkat blackhead. Sayangnya, dermatolog juga nggak menyarankan tindakan ini untuk dilakukan di rumah.

Meski kamu menggunakan merek lem yang aman, bukan berarti itu dapat digunakan untuk mengangkat blackhead. Lem itu nggak dirancang untuk pemakaian kulit jadi akan ada efek samping akibat penggunaan yang kurang tepat itu. 

Lem dapat menempel terlalu erat pada kulit sehingga dapat menimbulkan iritasi dan inflamasi. Lebih jauh lagi, dapat menyebabkan pori-pori tersumbat karena terbuka dari pengelupasan itu.

Itulah jenis-jenis tindakan perawatan klinik yang nggak disarankan untuk dilakukan di rumah. Dermatolog nggak menyarankannya karena reaksi pasca tindakan yang memiliki risiko melukai kulit, atau karena kamu kurang berpengalaman untuk melakukan tindakan tersebut. 

Namun, bukan berarti kamu dilarang untuk melakukan treatment kecantikan sendiri, loh. Kamu bisa melakukan beberapa jenis perawatan kecantikan seperti face scrub dan face mask menggunakan produk bebas resep dokter atau membuatnya sendiri di rumah.

IDN Media Channels

Latest from Skin