5 Fakta Tentang Buccal Fat Removal yang Wajib Kamu Ketahui

Buccal fat removal adalah prosedur pengangkatan lemak yang sudah ada sejak beberapa puluh tahun lalu, namun baru ramai diperbincangkan belakangan ini, karena beberapa selebriti ternama diketahui melakukan prosedur ini.

Buccal fat removal dilakukan dengan cara mengambil lemak dari mulut bagian dalam. Cara mengangkat lemak yang satu ini juga dipercaya tidak meninggalkan bekas luka, sehingga kamu tidak perlu khawatir.

Prosedur pengangkatan lemak atau buccal fat removal ini diketahui bisa mengubah bentuk wajah menjadi lebih tirus. Di samping itu, buccal fat removal juga bisa membuat tulang pipi lebih menonjol.

Namun, tidak semua orang bisa melakukan prosedur buccal fat removal. Terlebih, mereka yang bentuk wajahnya tergolong angular.

Buccal fat removal aman dilakukan oleh seseorang yang berusia 20 hingga 40 tahun. Di samping itu, mereka yang ingin melakukan prosedur ini harus memenuhi kriteria, seperti memiliki pipi yang tembem, tidak merokok, serta menerapkan pola gaya hidup sehat.

Kriteria tersebut penting untuk dipenuhi demi kelancaran prosedur serta hasil optimal dari buccal fat removal.

Seiring berjalannya waktu, volume dan struktur wajah seseorang semakin berubah dan hal tersebut tidak lepas dari pertambahan usia seseorang. Ini yang menjadi alasan mengapa sebagian dokter merasa khawatir dengan resiko prosedur buccal fat removal.

Yaitu, kamu tidak tahu apa yang terjadi dengan bentuk wajahmu di kemudian hari. Melansir dari Byrdie, tak sedikit pula mereka yang menyesal karena kehilangan banyak lemak di wajahnya sehingga wajahnya jadi tampak lebih tua.

Setelah prosedur buccal fat removal berhasil dilakukan, kamu tidak bisa langsung berpergian dengan bebas. Pasalnya, buccal fat removal membuat wajahmu menjadi bengkak dan memar.

Oleh karena itu, kamu masih harus diam di rumah selama kurang lebih tiga minggu untuk proses pemulihan. Dokter juga akan memberi instruksi terkait pengobatan dan hal apa saja yang perlu kamu hindari selama proses pemulihan.