dok. BeautyFestAsia by Popbela.com
Menjadi seorang fotografer selain mengandalkan kemampuan, kepekaan terhadap potensi yang dimiliki seorang model tentu menjadi hal yang perlu diperhatikan, begitu pula yang dilakukan oleh Nurulita. Tuntutan utamanya sebagai seorang fotografer adalah membidik keindahan dan keunikan karakter setiap individu yang menjadi modelnya kala itu.
Namun, ada kalanya akibat berkembangnya standar kecantikan yang mengharuskan seseorang berkulit putih, berambut lurus, dan bertubuh langsing, membuat sebagian orang yang tidak memenuhi standar tersebut merasa tidak nyaman akan dirinya. Ketidaknyamanan itu ternyata dapat dirasakan lho oleh Nurulita ketika orang tersebut sedang dalam sesi pemotretan.
instagram.com/nurulitanuli
“Ketika aku motret tugas aku adalah melihat keindahan ciptaan Tuhan dalam diri talent. Aku banyak dipertemukan oleh orang-orang yang berbeda, aku tuh bisa melihat keunikan dan karakter di setiap orang yang aku potret–misalnya ketika mereka tertawa, keunikan hidungnya, matanya. Aku juga berasa banget ketika model yang sedang aku potret kurang percaya diri, itu sangat terlihat. Ada orang yang nyaman dengan dirinya dan ada orang yang nggak nyaman dengan dirinya,” tutur Nurulita.
Nah, demi memperlancar sesi pemotretan dan untuk membangun rasa nyaman terhadap model tersebut Nurulita memiliki caranya tersendiri. “Ketika sedang pemotretan dia terlihat tidak nyaman yang perlu kita lakukan adalah meng-encourage dia,” kata Nurulita.
Hal yang biasanya ia lakukan adalah mengajak model itu untuk melihat hasil fotonya lalu ia akan menjelaskan keindahan yang dimiliki model tersebut yang telah tercapture oleh kamera.