Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Dok. POPBELA
Dok. POPBELA

Margie Untoro adalah seorang former Editor In Chief Dewi dan Head of Communication Museum Macan. Dia memulai kariernya sebagai editor majalah fashion dan lifestyle yang membuatnya harus mengenakan pakaian dan gaya yang sesuai dengan brand tersebut. Selain itu, beauty standard yang ada saat itu juga tak jarang membuat perempuan berambut hijau ini insecure.

Berbicara tentang beauty standard, menurut perempuan yang akrab disapa Margie ini, istilah yang digaungkan orang-orang tentang standar kecantikan itu, sudah tidak relevan lagi dengan keadaan sekarang. Menurutnya, beauty standard yang ada itu adalah hasil dari iklan yang di-push oleh advertiser agar orang-orang memberikan perhatian ke arah tipe kecantikan tersebut.

Dia juga menyebutkan jika memang harusnya tidak ada lagi standar kecantikan di dunia ini. Tetapi dalam dunia periklanan dan marketing, mereka tetap bisa menggunaan pesona ini untuk menarik perhatian dan aspirasi khalayak umum.

Sebelum berani tampil seperti saat ini, Margie juga sempat merasakan insecure karena beauty standard yang ada. Tapi pada akhirnya, dia mampu melewati fase itu dan melawan stigma yang ada.

Ditemui di acara Judges Gathering Beauty Awards 2022 beberapa waktu lalu, Margie sempat menceritakan kisahnya saat menghadapi insecurity. Seperti apa ceritanya? Yuk, simak!

1. Arti cantik menurut Margie

Dok. POPBELA

Saat ditanya arti cantik menurut pendapatnya, Margi mengatakan jika semua itu adalah penilaian yang subjektif. Karena, jika secara general cantik itu harus yang memiliki kulit mulus, maka itu tidak sepenuhnya benar juga.

Menurutnya, justru cantik itu adalah seseorang yang enak dilihat. Pasalnya, tidak semua orang diberkati dengan kulit yang sempurna. Termasuk dirinya sendiri yang lahir dengan hormon yang tidak seimbang dan menimbulkan banyak jerawat.

Karena sejak lama sudah jerawatan, Margie merasa sulit untuk relate dengan standar kecantikan yang ada saat itu. Terlebih saat dia remaja, saat jamannya super model dan orang harus memiliki kulit yang mulus. Baginya, cantik adalah ketika seseorang bisa merasa nyaman dengan dirinya sendiri.

Jadi menurut aku sih cantik ya as long as you feel comfortable on your skin orang juga akan melihat itu gitu. Dan orang juga akan bisa menerima apa adanya si,” kata Margie.

2. Kamu bisa cantik dengan menjaga kesehatan kulit

Dok. POPBELA

Jika menurut standar kecantikan seseorang itu harus berkulit putih, mulus, dan tidak jerawatan, maka bagi Margie berbeda. Menurutnya, semua orang bisa cantik hanya dengan menjaga kesehatan kulitnya.

Kulit sehat nggak musti kayak harus banget mulus, gak ada jerawat. Mungkin sehat dia di saat itu ada jerawat dikit itu udah paling better gitu lho, yang penting memang ada usaha bahwa dia memang merawat (kulit),” ucap Margie.

Dia juga mengatakan mungkin orang lain akan menghakimi seseorang yang kulitnya sedang bermasalah. Tapi menurutnya tidak perlu terlalu dihiraukan, karena mereka mungkin tidak tahu usaha apa yang sedang dilakukan agar tetap sehat.

Ya jadi tentunya merawat diri. Nyaman dengan diri sendiri ya pokoknya,” imbuhnya.

3. Sempat insecure karena jerawat

Dok. POPBELA

Sama seperti permasalahan remaja pada umumnya, perempuan bernama lengkap Margaretha Untoro ini juga pernah mengalami insecure saat masih remaja. Alasan utama hal tersebut adalah karena jerawat yang muncul pada wajahnya.

Dia mengungkapkan jika dirinya lahir dengan hormon yang tidak seimbang. Jadi dia sudah sangat jerawatan sejak dulu. Hal itu mulai terjadi ketika Margie berusia sekitar 12 tahun ke atas. Dia mulai memiliki jerawat yang cukup parah sampai dia duduk di bangku SMA.

Nah itu sampai SMA. SMA udah nggak terlalu jerawatan, tapi masih ada bekasnya gitu. Jadi memang masa remaja itu banyak insecurity karena memang apa, jerawat-jeraawatan banget dan orang-orang sekitar juga selalu nunjuk (jerawatnya), kayak ‘oh kenapa ya? Kenapa ya?’,” cerita Margie.

4. Fase insecure akan terlewati dengan menerima

Dok. POPBELA

Saat Margie tengah berhadapan dengan insecurity-nya, tak dapat dipungkiri jika perkataan orang disekitarnya juga mempengaruhi perasaannya. Namun, dia berpikir jika memang terkadang orang-orang harus menerima keadaan seorang remaja yang sedang berjuang dengan hormonnya.

Memasuki waktu kuliah, jerawat yang ada pada wajah Margie sudah mulai menghilang dan hormonnya juga mulai terkendali. Dia pun sudah tidak terlalu memikirkan tentang jerawat di wajahnya dan memilih untuk lebih fokus mengembangkan kemampuan dirinya.

Ada lah gitu satu atau dua komen (tentang jerawatnya) cuman kan kayaknya, udah kayak yaudah lah. I’d rather focus on developing myself personally gitu my skill and everything rather than focus on physical side gitu," ucap perempuan yang kini menjabat sebagai Head of Communication Museum Macan.

5. Tidak membandingkan diri dengan yang ada di media sosial

Dok. POPBELA

Melihat fenomena saat ini, dimana banyak remaja yang merasa insecure dengan dirinya sendiri, Margie jadi bersyukur saat itu sosial media belum terlalu ramai digunakan. Dia bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan remaja sekarang yang hidupnya seperti di pantau media sosial.

Meski begitu, Margie mengingatkan agar kita semua dapat membedakan apa saja yang ada di media sosial. Karena sejatinya, apa yang ada di media sosial bukanlah yang sebenarnya. Pasti ada yang lebih real tetapi tidak kita ketahui.

Kebanyakan yang ditaruh di sosial media adalah apa yang orang pengen kamu lihat bagus-bagusnya aja kan, gitu kan, maksudnya ya di belakang itu ada yang lebih real dan kita nggak tahu sebenarnya dia itu orang kayak gimana jadi makanya harus filter dan kurang-kurangin lah social media time-nya,” kata Margie.

Nah, itu dia cerita dari Margie Untoro yang berhasil hadapi insecurity-nya. Sangat menginspirasi, ya, Bela.

Margie Untoro menjadi salah satu juri yang turut berperan dalam memilih brand beauty terbaik di ajang Popbela Beauty Awards 2022. Popbela Beauty Awards 2022 akan diumumkan dalam rangkaian acara BeautyFest Asia 2022.

Editorial Team