Salah satu halangan utama dari perjalanan bisnis mereka adalah rasa ketidakpercayaan diri, hal ini diakui oleh Priscilla.
“Waktu kita mau mulai kan udah ada brand-brand lokal yang lain juga. Tapi, ya I think kita harus commited and we gonna do it. Dari situ mungkin kita harus mulai berpikir we have to dream big. Karena masing-masing dari kita memiliki unique selling propotion juga,” tutur Priscilla.
Selain halangan yang muncul dari dalam diri sendiri, Naya dan Lizzie juga bercerita masalah yang dihadapi mereka ketika memulai bisnis kecantikannya. Naya menuturkan kisahnya di awal perjalanan bisnisnya. "Pas bisnisnya pertama kali launching, kita bukannya lewat online. Kendalanya adalah masyarakat belom terbiasa buat beli online saat itu," ujar Naya.
Digital memang jadi salah satu tantangan dalam perjalanan bisnis di era ini. Lizzie Parra menyetujui itu seraya menambahkan, "Waktu awal kita nggak punya investor, jadi budget-nya very limit. Kita harus cari suplier yang bisa memproduksi dengan limit yang kita mampu untuk bayar. Kemudian, tahap kedua adalah kepercayaan konsumen karena kita adalah brand baru. Kita harus cari jalan yaitu jualan lewat online.
Kita nggak sadar bahwa kekuatan online itu besar sekali. Semua orang yang punya akses ke internet bisa menggapainya. Pada saat kita pertama kali launching, website kita crash karena nggak kuat dan saat itu kita bingung dan belajar dari sana."