Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Pesan Rachel Amanda Tentang Beauty Standard & Inklusivitas

"Validasi yang penting adalah dari diri sendiri"

Rachel Amanda

Bertepatan dengan BeautyFest Asia 2022 yang nyaris di depan mata, Popbela kembali menggandeng beberapa sosok millennial dan gen-z dalam kampanye terbarunya. Memiliki konsep "BFA School" untuk acaranya yang akan digelar di Kota Kasablanka pada 14, 15, 16 Oktober 2022, kampanye sosial yang kali ini diangkat terkait tentang makna beauty standard sesungguhnya.

Bersama aktris muda, Rachel Amanda yang akrab disapa Manda ini, Popbela mengulik tentang apa pentingnya validasi bagi generasi muda, dampak media sosial, hingga tips personal Manda tentang bagaimana menemukan inner beauty. Simak wawancaranya di bawah ini.

1. Beauty standard bisa dibilang adalah sebuah isu sosial, bagaimana pendapatmu tentang hal tersebut?

Beauty standard memang isu sosial sejak lama, tetapi makin ke sini untungnya banyak kesadaran tentang definisi cantik yang semakin inklusif. Artinya, tidak ada satu beauty standard yang pasti.

2. Di era serba instan ini, banyak anak muda (khususnya lewat media sosial) yang tampak mencari validasi untuk menemukan jati diri mereka, apakah di matamu validasi itu penting? Dan ceritakan pengalamanmu bisa sampai di titik “ini lho diri gw apa adanya..”?

Validasi yang terpenting adalah dari diri sendiri, meskipun dalam prosesnya akan naik turun dan tidak mudah serta bisa jadi proses seumur hidup. Kurasa di masa yang lebih muda, apalagi remaja, wajar ketika aku mencari validasi dari teman-teman atau orang-orang di sekitarku karena memang tahap secara psikologinya seperti itu. Tetapi perlahan belajar bahwa mukaku dan tubuhku diciptakan seperti ini, asal kita merawat dan menjaganya, kurasa lama-lama kita nggak butuh validasi orang lain. Aku mulai menerima bentuk tubuhku mungkin di usia 25 tahun.

popbela.com/Andre Wiredja

Turtleneck, jaket bomber sequin, dan aksesori milik stylist, pants Natalia Kiantoro

3. Bisa dikatakan media sosial juga punya dampak buruk soal “gambaran yang sempurna” baik itu soal kehidupan hingga standar kecantikan, bagaimana kamu menyaring hal tersebut?

Tergantung user-nya. Kalau kita sebagai pengguna media sosial punya kesadaran bahwa yang ditampilkan media sosial sudah "curated", artinya kita bisa menyikapinya dengan lebih wajar. Kalaupun bagus, bisa kita jadikan motivasi. Kecuali kalau kita telan mentah-mentah apa saja yang ada di media sosial tanpa mempertimbangkan apa yang ada di baliknya, bisa jadi berdampak buruk bagi kita. Tetapi tidak memungkiri, apa atau siapa yang kita follow memengaruhi bagaimana kita ingin membentuk mindset kita. Jadi harus bijak juga dalam mengikuti akun media sosial.

4. What makes a person beautiful?

A person is beautiful ketika mereka sendiri tahu mereka cantik dengan cara tersendiri, serta memegang value-value yang baik.

popbela.com/Andre Wiredja

Turtleneck, jaket bomber sequin, aksesori, sepatu pump milik stylist, pants Natalia Kiantoro

5. Berikan tips singkat untuk membantu seseorang dalam menemukan kecantikan di dalam dirinya?

Mengetahui apa hal-hal baik yang ada di dalam diri. Kalau punya skill, kembangkan dengan niat sehingga punya dampak baik untuk sekitar. Biasanya kalau punya niat baik, energinya akan beda dan otomatis akan terlihat cantik :)

Credit:

Photographer: Andre Wiredja

Fashion Editor: Michael Richards

Stylist: tbmyudi

Asst. Stylist: Hafidhza Putri Andiza

Beauty Editor: Jennifer Alexis

Makeup Artist: Salya Benaza

Hair Stylist: Puja

Interview: Michael Richards

IDN Media Channels

Latest from Make Up