Pexels.com/Andrea Piacquadio
Wabah virus corona yang terjadi di Indonesia turut menyebarkan rasa takut dan cemas pada sebagian orang. Rasa takut ini kemudian dapat memicu anxiety atau panic attack dalam diri dan salah satu gejala yang dialami adalah sesak napas.
Banyak orang yang memiliki riwayat gangguan kecemasan atau gangguan kesehatan mental lainnya turut merasakan sesak nafas dan mengira kalau dirinya mengalami gejala COVID-19. Pemikiran ini dapat memperburuk kondisi diri sendiri.
Jika mengalami sesak napas namun tahu kalau kamu memiliki riwayat gangguan Anxiety, coba untuk mengatur napas dan menenangkan diri. Kamu dapat mencari tahu panduan dari ahli tentang tata cara menenangkan diri karena gangguan kecemasan.
Namun jika mengalami sesak napas dan merasa pernah melakukan kontak dengan seseorang yang berstatus positif COVID-19, ada baiknya untuk menghubungi dokter untuk bertanya perihal kondisimu.
Sulit untuk membedakan sesak napas karena gangguan anxiety dengan sesak napas karena infeksi corona, terutama ketika sedang mengalami sesak napas itu sendiri. Semoga informasi ini dapat membantumu untuk lebih mudah membedakannya.
Namun, perlu diingat kalau penderita anxiety bisa saja terjangkit infeksi corona. Karena itu, selalu jaga kebersihan dirimu. Jika sesak napas menyerang, amati tingkat napas dan mengingat kembali riwayat kegiatanmu sebelumnya. Jika pernah keluar rumah atau melakukan kontak dengan orang berstatus positif orona, sangat disarankan untuk menghubungi dokter untuk memeriksakan diri.